RM.id Rakyat Merdeka - Akuisisi PT Semen Indonesia (Persero) atau Semen Indonesia Grup (SIG) Tbk terhadap PT Semen Baturaja Tbk, memberikan banyak dampak positif. Salah satunya, pangsa pasar perusahaan pelat merah itu kini semakin luas.
Akuisisi itu dilakukan Semen Indonesia dengan mencaplok 75,51 persen saham Semen Baturaja. Akuisisi dilakukan melalui Proses Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PHMETD) atau right issue. Semen Indonesia selaku holding BUMN Semen, sukses membukukan right issue yang terserap hingga 96,9 persen dari keseluruhan transaksi, baik dari porsi publik maupun porsi negara.
Mengacu dari harga per saham, maka nilai total pembelian saham SIG mencapai Rp 88,03 juta. Transaksi telah tuntas pada 22 Desember 2022, saat harga Semen Indonesia dengan kode saham SMGR ini berakhir stagnan di Rp 6.725.
Baca juga : Bamsoet Akan Gelar Turnamen Catur Indonesia Master III Piala Ketua MPR
Menteri BUMN Erick Thohir pun mengapresiasi aksi korporasi yang dilakukan Semen Indonesia. Ia mengatakan, pola bauran pengelolaan (keuangan) semacam ini telah berhasil menurunkan beban utang BUMN. Sehingga rata-rata postur keuangannya 60 persen dari modal, baru sisanya dari utang.
“Ini sangat sehat. Kalau perusahaan swasta, komposisinya bisa 70 persen utang dan modal hanya 30 persen,” ungkap Erick dalam keterangan tulis, Rabu (4/1).
Bergabungnya Semen Baturaja ke dalam keluarga besar Semen Indonesia, menjadi penanda dalam perayaan satu dekade perubahan perusahaan, usai pada 7 Januari 2013 silam bertransformasi dari PT Semen Gresik Tbk menjadi PT Semen Indonesia Tbk.
Baca juga : Hasil Seri A, Napoli Makin Kokoh Di Puncak
Hal itu merupakan strategic holding dengan menaungi PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa dan Thang Long Cement Company.
Terpisah, Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal mengungkapkan, rights issue bisa terserap 96,9 persen buah hasil kolaborasi tim yang solid.
Dengan hal tersebut, pihaknya dapat mencatatkan kinerja yang positif serta prestasi yang gemilang. SIG kini memiliki posisi yang sangat kuat, dominan dalam industri semen domestik.
Baca juga : Semen Indonesia Makin Merajai Pasar Domestik
“Namun sayangnya, itu bukan berarti posisi kami sudah aman. Setiap tahun akan selalu ada tantangan baru dan tidak menjadi semakin mudah,” ucap Donny dalam keterangan resmi, Senin (9/1).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.