RM.id Rakyat Merdeka - Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sepanjang tahun 2022, ciamik alias memuaskan. Bank pelat merah ini sukses mengumpulkan laba bersih Rp 51,4 triliun atau tumbuh 67,15 persen.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memuji capaian kinerja BRIdi tengah tren bunga dan inflasi yang tinggi.
Tauhid mewanti-wanti di tengah pertumbuhan laba yang melesat, perlu mewaspadai laju inflasi di dalam negeri. Karena saat ini, inflasi Indonesia belum mencapai puncaknya.
Baca juga : Laba BRI Melesat 67,15 Persen Tembus Rp 51,4 T Di 2022
“Positifnya, ancaman resesi Indonesia diproyeksi tak lebih besar dampaknya dibanding negara-negara di Eropa,” kata Tauhid kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Sebagai bank yang fokus pada pembiayaan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), diharapkannya, BRI terus melaju sehingga berdampak pada pertumbuhan usaha wong cilik, yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Apalagi, sambung Tauhid, BRI saat ini telah terkonsolidasi dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian dalam Holding Ultra Mikro (UMi).
Baca juga : Tumbuh 5,31 Persen, Airlangga: Ekonomi Kita Di Atas Global
“Spektrum produk yang lebih banyak dan variasi, menjadi keunggulan dan peluang pertumbuhan yang lebih tinggi lagi bagi BRI,” ujarnya.
Terpisah, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, melesatnya kinerja perseroan didorong oleh strategic response yang tepat. Hal itu menjadi kunci keberhasilan BRI dalam menjaga bottom line kinerja perusahaan.
BRI berhasil melakukan efisiensi melalui penekanan biaya dana (Cost of Fund) melalui perbaikan funding structure peningkatan dana murah (Current Account Saving Account/CASA).
Baca juga : Ekonomi RI Kalahkan Amerika Dan China
“Tak heran, naiknya laba perusahaan mendorong pertumbuhan total aset tumbuh BRI yang mencapai double digit sebesar 11,18 persen year on year (yoy) menjadi Rp 1.865,64 triliun,” ucap Sunarso dalam paparan kinerja kuartal IV secara virtual, Rabu (8/2).
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI juga berhasil mencatatkan kinerja positif tumbuh 14,85 persen yoy, menjadi sebesar Rp 1.307,88 triliun.
Dana murah (CASA/Current Account Saving Account) melesat, menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, dimana secara yoy meningkat sebesar 21,46 persen.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.