Dark/Light Mode

Tumbuh 5,31 Persen, Airlangga: Ekonomi Kita Di Atas Global

Selasa, 7 Februari 2023 19:53 WIB
Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Ist)
Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Meski sempat diterjang badai pandemi Covid-19 serta ikut terdampak perkembangan kondisi global saat ini yang masih mengalami yang pasang surut, perekonomian nasional tetap mampu menunjukkan resiliensi dan terlihat beranjak pulih lebih cepat.

Sepanjang tahun 2022 ekonomi Indonesia mencatatkan pertumbuhan impresif sebesar 5,31 persen. Angka tersebut mampu melampaui target yang ditetapkan Pemerintah yakni sebesar 5,2 persen dan kembali mencapai level 5 persen seperti sebelum pandemi.

“Ya, pertama pencapaian ini menjadi katakanlah extraordinary di tengah tekanan global yang pertumbuhannya rendah. Artinya global sekitar 4 persen. Jadi capaian Indonesia ini di atas global," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam program The Newsroom SCTV, Selasa (7/02).

Baca juga : Luhut Percaya, NU Jadi Kekuatan Besar Ekonomi Di Masa Depan

Ia melanjutkan, keberhasilan ini tidak datang begitu saja. Ini dari kebijakan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo dalam kebijakan tiga tahun penanganan Covid.

"Itu keseimbangan antara gas dan rem, kemudian pembentukan KPC-PEN. Kemudian anggaran untuk perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi nasional. Sehingga ini merupakan sebuah sequence,” lanjut Ketua Umum Partai Golkar itu.

Airlangga juga mengungkapkan bahwa Pemerintah memutuskan tidak mengambil kebijakan lockdown selama pandemi Covid-19, dan hal ini yang mampu mendorong perekonomian dapat terus bergerak dimana ekspor dan Neraca Perdagangan tetap mampu tumbuh positif selama pandemi. Purchasing Managers's Index (PMI) Manufaktur Indonesia juga berada di atas 50 dan berada di level ekspansif.

Baca juga : Ekonomi RI Tumbuh 5,3 Persen, Sri Mul Happy

“Jadi industri kita tidak kehilangan supply chain. Jadi mengisi supply chain. Justru di tahun 2022 dan 2021 ini terbantu oleh kenaikan harga komoditas. Pada saat dunia mulai kembali normal, nah butuh supply chain. Salah satu yang paling siap untuk mengisi adalah dari Indonesia,” kata Airlangga.

Lebih lanjut, dalam menghadapi tantangan global seperti perang Rusia-Ukraina, climate change, tingginya harga komoditas, inflasi global yang tinggi, serta tingkat suku bunga yang masih naik, Pemerintah memiliki bantalan yakni kuatnya domestic market.

Kita ini domestic market-nya kira 51 persen-52 persen dari ekonomi. Ekspor market kita sekitar 20 persen. Jadi resiliensi terhadap gonjang-ganjing global. Kita punya cushion. Nah, itu yang harus kita jaga. Daya beli kita jaga, domestic market dijaga. Kemudian tentu produksi kita jaga,” tutup Airlangga.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.