BREAKING NEWS
 

Gandeng UGM, Toyota Perkuat Daya Saing Industri

Reporter & Editor :
ADITYA NUGROHO
Kamis, 19 September 2019 21:27 WIB
Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono (keempat kiri) dan Rektor UGM Panut Mulyono (keempat kanan), Direktur IKM Kemenperin Endang Suwartini (ketiga kiri), Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM Paripurna (ketiga kanan), dan Direktur TMMIN Bob Azam (kedua kiri) pada acara penandatanganan MoU antara TMMIN dan UGM untuk bidang kemitraan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, di Gedung Rektorat UGM, Kamis (19/9). (Foto: TMMIN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk memperkuat daya saing industri nasional.
 
Kerja sama ditandai dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) Kemitraan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat antara Presdir TMMIN Warih Andang Tjahjono dan Rektor UGM Prof. Panut Mulyono di Gedung Rektorat UGM, Yogyakarta, Kamis (19/9).

Penandatangan disaksikan oleh Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian Endang Suwartini dan Kepala Subdirektorat Pengembangan Teknologi Industri Bahan Baku dan Mineral Maju Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Juhartono.

Warih Andang mengatakan, Industri Indonesia dituntut untuk terus meningkatkan daya saing agar bisa memberikan kontribusi yang lebih kepada bangsa Indonesia. Dia yakin salah satu kunci utama untuk mencapainya adalah dengan kemitraan yang erat dengan akademisi. 

Baca juga : La Nyalla: Era Jokowi Percepat Pembangunan Indonesia Sentris

“Semoga beragam riset yang yang kami jalankan dengan UGM dapat mengawali hubungan yang lebih erat lagi dengan dunia pendidikan,” ujar Warih Andang.

Adsense

Kemitraan riset antara TMMIN dan UGM mencakup topik-topik yang menjadi perhatian industri seperti energi baru dan terbarukan, lingkungan hidup, produktivitas dan efisiensi, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dalam bidang energi baru dan terbarukan, peneliti UGM akan mengkaji teknologi pembuatan biodiesel dari kelapa sawit yang menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan harga terjangkau. 

Sementara dalam bidang lingkungan hidup, peneliti akan mengkaji penggunaan tanaman kenaf yang memiliki nilai ekonomis untuk konservasi lahan gambut. Serat kenaf ini juga merupakan serat organik yang memiliki beragam kegunaan. 

Baca juga : Gandeng LSP LSPR, Pusdiklat Mahkamah Agung Gelar Uji Kompetensi

Dalam bidang produktivitas dan efisiensi, peneliti UGM akan mengkaji upaya pembetukan ekosistem yang dapat mendukung inkubasi dan pertumbuhan Industri Menengah dan Kecil (IKM) dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Peneliti UGM juga akan mengembangkan kompetensi SDM berbasis industri dengan membangun robot industri berbasis kecerdasan buatan. 

“Ke depannya persaingan akan terjadi bukan lagi antar perusahaan atau industri melainkan antar ekosistem. Oleh karena itulah ekosistem industri yang kompetitif harus terus menerus dibangun dengan meningkatkan kerjasama triple helix antara industri, akademisi, dan pemerintah,” ujar Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam.

Riset-riset ini akan berlangsung selama 6 bulan dan hasilnya selain menjadi kajian ilmiah juga akan didesiminasi ke industri-industri terkait sejalan dengan semangat link and match.

Baca juga : Jangan Peras Calon Investor

Sebelumnya TMMIN juga telah bermitra dengan universitas-universitas lain di Indonesia untuk riset di beragam isu seperti elektrifikasi dan lean manufacturing. [DIT]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense