BREAKING NEWS
 

Ini Upaya Kementan Jaga Keseimbangan Supply and Demand Ayam Ras Saat Wabah Covid-19

Reporter : HAIKAL AMIRULLAH
Editor : UJANG SUNDA
Sabtu, 4 April 2020 14:17 WIB
Ayam broiler (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak semua pemangku kepentingan perunggasan untuk terus menjaga keseimbangan supply and demand ayam ras di masa wabah Covid-19 ini. Salah satu inisiatif yang akan dilakukan adalah mendorong integrator mengalokasikan CSR dalam bentuk karkas beku untuk didistribusikan kepada petugas medis dan masyarakat di wilayah terdampak wabah Covid-19. 

"Kami sedang mendiskusikan rencana ini. Mudah-mudahan segera bisa kita realisasikan dalam rangka antisipasi dampak ekonomi dan sosial Covid-19," jelas Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementan, I Ketut Diarmita, di Jakarta, Sabtu (4/4). 

Baca juga : Alumni UII Bantu Alat Kesehatan ke RS Rujukan Covid-19

Ketut menerangkan, langkah penting lain dalam rangka menjaga keseimbangan supply and demand yakni Ditjen PKH akan terus mendorong integrator untuk mengoptimalkan pemotongan di RPHU, dengan menambah waktu operasional pemotongan menjadi 15 jam per hari dan menyimpan karkas frozen di cold storage. "Ini penting dilakukan sebagai upaya mengurangi peredaran livebird di pasar becek, sehingga stabilisasi harga livebird dapat tercapai," tambahnya.

Ketut mengatakan, dalam rangka menjaga keseimbangan supply and demand ayam ras ini, Ditjen PKH telah menerbitkan Surat Edaran Dirjen Peternakan dan Keswan Nomor 2669 tentang Pengurangan (cutting) Hatching Egg (HE) umur 19 hari pada Maret sebanyak 17,5 juta butir kepada seluruh perusahaan pembibit. "Realisasinya mencapai 22,8 juta butir atau 130,3 persen melebihi target. Ini secara langsung mengurangi produksi DOC FS sebanyak 21,6 juta ekor setara dengan daging ayam broiler pada April sebanyak 23,8 ribu ton,” jelasnya.

Adsense

Baca juga : Ini 6 Strategi Kementan Perkuat Ekspor Perkebunan di Tengah Wabah Covid-19

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Sugiono, mengatakan, bersamaan dengan keluarnya Surat Edaran tersebut, dilakukan juga pelaksanaan tunda setting yang dimanfaatkan sebagai CSR perusahaan pembibit untuk didistribusikan ke sekolah, pesantren, dan masyarakat yang terdampak bencana wabah Covid-19. Menurutnya, jenis telur untuk tunda setting adalah telur tetas fertil (tertunas) yang sebenarnya untuk ditetaskan namun layak untuk dikonsumsi. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense