Dark/Light Mode

Ini 6 Strategi Kementan Perkuat Ekspor Perkebunan di Tengah Wabah Covid-19

Kamis, 2 April 2020 14:54 WIB
Kasdi Subagyono (Foto: Dok. Kementan)
Kasdi Subagyono (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Kasdi Subagyono, memastikan, pihaknya telah mengambil langkah cepat dalam menyikapi wabah Covid-19. Yaitu dengan mengkaji alternatif tujuan pasar ekspor komoditas perkebunan sebagai bentuk antisipasi menurunnya permintaan dari China.

“Hal ini sekaligus tindak lanjut dari arahan Bapak Menteri (Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo) bahwa sektor pertanian harus menjadi sektor yang paling tangguh dalam menghadapi berbagai krisis. Tidak hanya fokus dalam peningkatan produksi, kita juga akan berupaya untuk mencari alternatif pasar tujuan ekspor” ungkap Kasdi dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (2/4).

Baca juga : MUI Imbau Orang Kaya Tunaikan Zakat dari Sekarang, Bantu Sesama di Tengah Wabah Covid-19

Ditjen Perkebunan telah menyiapkan enam strategi utama untuk memperkuat ekspor. Pertama, lobi perdagangan dengan negara mitra baru, termasuk untuk mengupayakan ekspor langsung terhadap komoditas yang selama ini di reekspor melalui China. 

Kedua, melakukan lobi terhadap kesepakatan tarif bea masuk di negara tujuan dan memberikan kemudahan perdagangan bilateral, seperti untuk Sugar, Vanaspati ghee dan komoditas lainnya. Ketiga, meningkatkan jaminan atas kualitas, brand image, dan ketersediaan produk secara kontinu.

Baca juga : Begini Cara Pertamina Perkuat UMKM di Tengah Wabah Corona

Keempat, berupaya meningkatkan kerja sama perdagangan untuk peningkatan akses pasar melalui optimalisasi pemanfaatan perwakilan Indonesia di luar negeri, kerja sama yang sudah berjalan dipercepat, dan tentunya dengan melakukan pengembangan kesepakatan baru. “Sebagai contoh untuk sawit, berdasarkan analisis kami, tahun ini penyerapan China terhadap komoditas tersebut menurun. Untuk mengantisipasi hal ini, kami akan dorong peningkatan ekspor ke India, Pakistan, Bangladesh, dengan kenaikan sebesar 20 persen, Amerika Serikat 5 persen. Selain itu ekspor ke Tunisia, Turki, mesir, Aljazair, Maroko dan Iran naik sebesar 10 persen, untuk konsumsi dalam negeri kami targetkan naik 5 persen” Beber Kasdi.

Kelima, berupaya meningkatkan konsumsi domestik, seperti program B-30 untuk CPO, aspal karet untuk karet, kopi, gula semut, dan komoditas lainnya. Keenam, optimalisasi pelayanan jaringan informasi dan komunikasi secara terorganisasi antara Bussiness to bussiness (B to B) dan goverment to goverment (G to G).

Baca juga : Lagi, ASN Kementan Serahkan Bantuan Alat Kesehatan untuk Atasi Covid-19

Sedangkan untuk ekspor karet di 2020, Ditjen Perkebunan telah mempersiapkan target-target peningkatan, dan negara-negara alternatif tujuan ekspor karet selain China. “Kami akan dorong ke Jerman dan Perancis dengan besar kenaikan 10 persen, Amerika Serikat dan Argentina 10 persen, Jepang dan Korea Selatan naik 7,5 persen, Afrika Selatan hingga 2,5 persen, untuk konsumsi dalam negeri kami targetkan meningkat hingga 5 persen” tutup Kasdi. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.