Sebelumnya
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menekankan pentingnya peran minyak kelapa sawit dan produk turunannya dalam perekonomian Indonesia. Kini, sebanyak 60 persen total nilai ekspor Indonesia berasal dari minyak kelapa sawit. Industri ini juga menjadi sumber penghasilan bagi 16,5 juta pekerja langsung dan tidak langsung.
Baca juga : BNI Permudah UKM Akses Kredit Usaha
Industri minyak kelapa sawit Indonesia juga berkontribusi terhadap lebih dari 50 persen total produksi dunia. Penjajakan pasar baru, salah satunya dilakukan dengan India. Agenda ini dilaksanakan dalam “Indonesia Sustainable Palm Oil” di Taj Palace, New Delhi, India, beberapa waktu lalu.
Baca juga : Menlu Iran Mundur Lewat Instagram
Sebelumnya, Dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) pada Kamis (29/2), pemerintah memutuskan penangguhan pungutan ekspor agar tidak merugikan pelaku usaha dan petani. Mengingat harga aktual di pasar internasional untuk CPO pada seminggu terakhir berada di kisaran US$545 per ton.
Baca juga : Dukung Pengembangan ABK, Singapura-Indonesia Perkuat Kemitraan
Rakortas pun sepakat memutuskan tetap membebaskan tarif pungutan ekspor kepada BPDP Kelapa Sawit sampai ada ketentuan baru yang berlaku, khususnya revisi PMK 152 Tahun 2018 mengenai aturan terkait periode berlakunya harga referensi minyak sawit, dan turunannya guna memberikan kepastian kepada pelaku usaha. (JAR)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.