BREAKING NEWS
 

Jelang Rilis Data BPS, Rupiah Jadi Mata Uang Terkuat

Reporter : DWI ILHAMI
Editor : ADITYA NUGROHO
Jumat, 15 Januari 2021 09:54 WIB
Nikai tukar rupiah. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang akhir pekan, nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,14 persen di level Rp 14.040 per dolar AS dibandingkan perdagangan kemarin, di level Rp 14.059 per dolar AS Rupiah menjadi mata uang Asia tertinggi terhadap dolar AS pada pembukaan hari ini. 

Disusul yuan China menguat 0,08 persen, baht Thailand naik 0,07 persen, yen Jepang menguat 0,07 persen, peso Filipina 0,04 melonjak persen, dan dolar Singapura menguat 0,03 persen.

Baca juga : Anak Buah Mega Tak Akan Dipenjara

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,13 persen menjadi 90,2400. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro juga menguat 0,15 persen ke level Rp 17.062, terhadap dolar Australia juga naik 0,25 persen ke level Rp 10.910 dan terhadap yuan China stagnan di level Rp 2.172.

Adsense

Kepala Riset Monex Investindo, Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan nilai tukar akan dipengaruhi oleh beberapa sentimen. Pertama, rilis neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2020 yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada pagi ini. Konsensus pasar meramalkan neraca dagang surplus 2,3 miliar dolar AS dari Januari-Desember 2020.

Baca juga : Dolar Menguat Lagi, Rupiah Babak Belur

"Hasil yang surplus ini bisa membantu penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," ucapnya Jumat (15/1).

Yang kedua, lanjut Ariston, soal rencana pengumuman stimulus fiskal AS di bawah kepemimpinan presiden baru, Joe Biden senilai 1,9 triliun dolar AS. Pelaku pasar merespons baik rencana ini karena bisa mendorong pemulihan ekonomi AS.

Baca juga : Hujan Lebat, 1.288 Rumah Di Kabupaten Banjar Terendam Banjir

Menurutnya, hal tersebut memberikan sentimen positif ke aset berisiko dan rupiah berpeluang ikut menguat terhadap dolar AS. Yang ketiga, bank sentral AS, The Federal Reserve telah menyatakan bakal mempertahankan tingkat suku bunga acuan rendah pada tahun ini. Sebab, ekonomi negeri Paman Sam masih butuh stimulus moneter untuk pulih.

"Sehingga diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.000 sampai Rp 4.100 per dolar AS dengan kecenderungan menguat pada hari ini," pungkasnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense