BREAKING NEWS
 

Perdagangan Januari Surplus Rp 27 T, KSP Pede Ekonomi 2021 Membaik

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Senin, 15 Februari 2021 20:25 WIB
Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Panutan S Sulendrakusuma (Foto: Dok. KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Panutan S Sulendrakusuma menerangkan, ekspor nonmigas mampu mendongkrak neraca perdagangan. Per Januari 2021, Pemerintah berhasil mencatat surplus neraca perdagangan per sebesar 2,0 miliar dolar AS atau setara Rp 27,8 triliun. Hal ini membuat pemerintah semakin yakin pertumbuhan ekonomi pada 2021 membaik.

Surplus neraca dagang ini diperkirakan menyumbang positif pada pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021. Catatan tersebut juga menunjukkan bagaimana kerja keras pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi selama masa pandemi Covid-19," ujarnya, di Jakarta, Senin (15/2), seperti dikutip Antara.

Baca juga : Suharso Dan Prabowo Bahas Pemulihan Ekonomi Dan Nuklir

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Panutan memaparkan, surplus neraca perdagangan terdorong naiknya nilai ekspor. Sepanjang Januari 2021, nilai ekspor Indonesia tumbuh 12,2 persen secara year on year (yoy) atau menjadi 15,3 miliar dolar AS atau setara Rp 212,6 triliun.

Adsense

Menurut Panutan, peningkatan nilai ekspor tersebut cukup tinggi di tengah kontraksi pertumbuhan ekonomi sebagian besar negara dunia. Panutan menambahkan, peningkatan ekspor nonmigas sebesar 12,5 persen sepanjang Januari 2021 menjadi penyumbang terbesar surplus neraca perdagangan. Selain kontribusi dari sektor minyak dan gas yang juga meningkat 8,3 persen yoy.

Baca juga : Kebangkitan UMKM Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi Nasional

"Terutama dari kelompok komoditi nonmigas, seperti pertanian, pertambangan, dan industri dengan kenaikan berturut-turut sebesar 13,9 persen, 16,9 persen, dan 11,7 persen yoy," katanya.

Di sisi lain, nilai impor Januari 2021 mencapai 13,3 miliar dolar AS atau setara Rp 184,8 triliun. Angka ini terkoreksi sebesar 6,5 persen yoy. Panutan menjelaskan, impor migas dan nonmigas turun berturut-turut 21,9 persen dan 4,0 persen yoy.

Baca juga : BPS: Neraca Perdagangan Desember Surplus Rp 29 Triliun

Dari kelompok barang, penurunan terjadi pada barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal. Turunnya berturut-turut sebesar 2,9 persen, 6,1 persen, dan 10,7 persen yoy. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense