Dark/Light Mode

Industri Asuransi Jiwa Pede Ekonomi 2021 Bisa Pulih Lebih Cepat

Jumat, 13 November 2020 06:44 WIB
Wakil Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Indonesia Jiwa, Freddy Thamrin. (Istimewa)
Wakil Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Indonesia Jiwa, Freddy Thamrin. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Industri asuransi jiwa optimis pemulihan ekonomi Indonesia bisa lebih cepat. Hal itu dilihat dari aktivitas ekonomi di berbagai lapisan masyarakat.

Wakil Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Indonesia Jiwa, Freddy Thamrin walaupun pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 mengalami kontraksi namun dari data yang dihimpun menunjukkan akan ada pertumbuhan yang lebih baik.

Hal ini tak lepas dari upaya semua pihak dalam mengatasi pandemi Covid-19.

"Beberapa lembaga internasional dan lembaga di Indonesia melihat memperkirakan laju pertumbuhan an ekonomi di tahun 2021 akan membaik bahkan lebih kuat bisa dikatakan kenaikan cukup tajam," ujar Freddy dalam Financial Award 2020 dan Webinar Indonesia Financial Industry & Economy Outlook 2021, yang dikutip Jumat (13/11).

Baca juga : Airlangga: Ekonomi RI Masuk Masa Pemulihan

Menurutnya laju ekonomi di tahun depan berpotensi di rentang 4,5 persen. Dari situ asosiasi asuransi jiwa menyimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 itu akan lebih baik dibanding 2020.

"Kalau dari hitungan bahkan bisa lebih baik dari 2019. Jadi kondisi tidak akan berlangsung sampai jangka panjang ya mudah-mudahan saja sesuai perkiraan kami ya," terangnya.

Prediksi tersebut dengan catatan tidak terjadi gelombang Covid-19 berikutnya atau persoalan lainnya yang mengganggu stabilitas ekonomi.

Freddy mengatakan di tahun 2020 laju perekonomian memang lebih rendah dibanding tahun lalu. Perlambatan ekonomi didorong menurunnya daya beli serta terbatasnya aktivitas industri di seluruh bidang ekonomi.

Baca juga : Meski Resesi, Ekonomi Indonesia Mulai Membaik

Untuk industri asuransi sendiri nantinya diprediksi kinerja premi akan tumbuh cukup baik di tahun 2021.

"Terlihat dari realisasi total pendapatan premi di semester pertama tahun 2020 yang masih mencapai Rp 88 triliun atau turun cuma 2,5 persen dibandingkan tahun lalu semester pertama," terangnya.

Capaian itu banyak disumbangkan oleh produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi. Terkait pemulihan ekonomi sebelumnya Ekonom UOB Indonesia, Enrico Tanuwidjaja memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal kembali positif di tahun 2021.

Secara keseluruhan, ekonomi RI bakal tumbuh 4,3 persen sepanjang 2021. "Kalau tren makin membaik maka dimulai pada kuartal I 2020 akan membaik dipicu ketersediaan vaksin, kemampuan beradaptasi dalam hidup dengan virus hingga daya beli belanja konsumen," kata Enrico.

Baca juga : Ridwan Kamil : Ekonomi Di Jawa Barat Mulai Membaik

Sementara itu Founder & CEO The Iconomics Bram S. Putro mengatakan Financial Award 2020 dan Webinar Indonesia Financial Industry & Economy Outlook 2021 diharapkan bisa bermanfaat untuk seluruh pelaku usaha dalam menatap tahun 2021.

Adapun penghargaan ini diberikan kepada perusahaan terpilih sudah dilakukan riset Iconomics terhadap 10 ribu lebih milenial Indonesia di bulan September 2020.

Dalam proses survei, Iconomics melakukan secara online kuantitatif di 10 kota besar di Indonesia. Responden terdiri dari 3 segmen usia milenial yakni Early (18-24 tahun), Mid-term (25-31 tahun), Late (32-37 tahun) dengan 3 segmen pendapatan Low, Middle, dan High.

“Melalui Financial Award 2020 yang berdasarkan cara pandang dari para milenial kiranya dapat memberikan Insight kepada perusahaan-perusahaan finansial dalam mengambil kebijakan,“ kata Bram. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.