BREAKING NEWS
 

Ditolak Timur-Tengah-Barat

Lutfi: Tenang, Tak Ada Impor Beras Saat Panen

Reporter : NUR ROCHMANNUDIN
Editor : UJANG SUNDA
Selasa, 23 Maret 2021 07:19 WIB
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (Foto: Patra Rizky Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gelombang penolakan rencana impor beras 1 juta ton kian besar. Datang dari segala penjuru: timur, tengah, maupun barat. Melihat derasnya gelombang penolakan itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mencoba menenangkan. Lutfi berjanji tidak akan ada impor beras saat panen raya berlangsung.

Janji tersebut disampaikan Lutfi dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Senayan, kemarin. Rapat Kerja tersebut sebenarnya bukan membahas mengenai impor beras, yang sekarang sedang rame. Rapat beragendakan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA). Rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VI Mohamad Hekal itu, menyetujui RUU IE-CEPA dibawa ke Sidang Paripurna DPR untuk disahkan. 

Nah, usai pembahasan RUU IE-CEPA ini, Pimpinan Rapat kebanjiran permintaan dari anggota Dewan yang ingin mengungkapkan pandangannya terkait isu impor beras. "Dalam rapat, agenda sudah selesai. Tapi, ada kawan-kawan yang ingin menyampaikan aspirasinya," tutur Hekal.

Baca juga : Tak Terpengaruh Rencana Impor Beras, Mentan Konsentrasi Serap Gabah Petani

Anggota Komisi VI DPR, I Nyoman Parta menjadi yang pertama mengeluarkan unek-unek. Kata dia, rencana impor beras menimbulkan kegaduhan. Ada dua poin yang menjadi catatannya. Pertama, hasil impor beras Maret-Mei 2018 sebesar 1,7 juta ton masih tersisa di gudang Bulog. Kedua, rencana impor 1 juta ton beras telah menurunkan harga gabah dan mental juang petani. 

"Dalam kurun waktu 2019 hingga Maret 2021, tidak ada impor beras, dan tidak ada gejolak harga. Pandemi lebih dari setahun juga tidak membuat gejolak harga. Lalu, Menteri Perdagangan mau impor beras, untuk siapa ini?” ucap politisi PDIP itu.

Dia pun meminta pemerintah menghormati petani yang terus berjuang menghentikan ketergantungan impor beras. "Kami menolak impor. Tidak pantas impor dilakukan sekarang. Sebab, bertentangan dengan kedaulatan pangan," tegasnya.

Baca juga : Mendag Jamin Tak Ada Impor Beras Saat Panen Raya

Sejumlah anggota Komisi VI DPR lainnya juga menolak impor beras. Mereka meminta Lutfi menjelaskan secara gamblang dalam agenda khusus. Bukan agenda setelah membahas RUU IE-CEPA.

Hekal lalu mempersilakan Lutfi untuk bicara. Hekal memberi kebebasan Lufti untuk menjawab atau tidak pertanyaan para anggota Dewan tersebut. Sebab, Rapat Kerja tersebut tidak beragendakan membahas rencana impor beras.

Ternyata, Lutfi memilih menjawab pertanyaan para politisi Senayan. Dengan tegas, dia menjamin, tidak akan ada impor beras ketika panen raya. “Saya janji tidak ada impor beras ketika panen raya,” ucap mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu.

Baca juga : DPR Tolak Wacana Impor Beras

Lutfi lalu menceritakan kronologi munculnya rencana impor tersebut. Kata dia, rencana impor itu sudah ada sejak dirinya ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Menteri Perdagangan, akhir Desember 2020. Bukti adanya rencana impor itu berupa notulen Rapat Kabinet. Isinya, memutuskan Bulog pada 2021 mesti punya cadangan iron stock, salah satunya melalui impor sebesar 500 ribu ton.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense