Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mendag Jamin Tak Ada Impor Beras Saat Panen Raya

Jumat, 19 Maret 2021 20:08 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. (Foto: Ist)
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi akhirnya buka suara menjawab berbagai kritikan soal kebijakan impor beraa.

Mendag memastikan, pemerintah tidak akan mengimpor beras bila stok petani dalam negeri cukup menenuhi kebutuhan pangan nasional. Keran impor, baru dibuka saat cadangan di gudang Perusahaan Umum Bulog menipis.

"Saya jamin tidak ada impor beras saat panen raya. Hari ini tidak ada beras impor yang menghancurkan petani karena memang belum ada impor," ujar Lutfi dalam konferensi pers virtual, Jumat (19/3).

Baca juga : PegadaianWilayah IX Berikan Bantuan Sarana Rescue

Mulanya, wacana pemerintah impor beras sebanyak 1,5 juta ton dalam paparan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian beberapa waktu lalu. Rencana ini termasuk skenario menghitung kecukupan kebutuhan pangan pokok berdasarkan stok beras yang ada di gudang Bulog.

Lutfi memaparkan, dalam aturannya, Bulog harus memiliki pasokan 1 sampai 1,5 juta ton per tahun. Pengadaannya berasal dari penyerapan di tingkat petani maupun dari impor.

Kata Luthfi, dalam data terakhir, sisa stok beras di gudang Bulog tercatat sebanyak 800 ribu ton. Dari total sisa stok Bulog yang ada saat, 300 ribu ton di antaranya merupakan stok 2018 yang sudah turun kualitas mutunya.

Baca juga : Begini Cara Jaga Rem Mobil Agar Tak Cepat Panas

"Maka artinya stok Bulog mungkin tidak mencapai 500 ribu. Ini stok paling rendah yang ada dalam sejarah Bulog," tambah Lutfi.

Di sisi lain, pengadaan Bulog hingga Februari tercatat rendah. Baru mencapai 85 ribu ton. Padahal sesuai kebutuhan, Bulog mestinya sudah harus menyerap 400 sampai 500 ribu ton.

Karena kondisi inilah, Lutfi mengakui kementeriannya meminta rapat koordinasi yang membahas rencana impor beras. Rapat ini melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian hingga Kementerian Pertanian.

Baca juga : Masuk Musim Panen, Cak Imin Minta Stop Impor Beras

Namun, Lutfi menegaskan, tak ada perbedaan pandangan soal impor antar-kementerian dan lembaga.

"Kami tidak pernah bilang bahwa kita ini lebih atau kurang stok. Kalau ada perbedaan tanya saya, jangan salahkan Pak Menko Perekonomian, Mentan, atau Dirut Bulog," pintanya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.