BREAKING NEWS
 

Pasca Alih Kelola

SKK Migas Pede Produksi Blok Rokan Masih Bisa Digenjot Lagi

Reporter & Editor :
FAZRY
Jumat, 23 Juli 2021 06:50 WIB
Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin dalam diskusi bertajuk `Menjaga Keandalan Operasi Wilayah Rokan` di Jakarta, Kamis (22/7/2021). (Foto/Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) optimistis bisa meningkatkan produksi Blok Rokan pasca alih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).  

Namun untuk itu, dibutuhkan dukungan dari semua pihak agar usaha yang dilakukan bisa berjalan lancar.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengungkapkan, strategi dalam pengelolaan Blok Rokan pasca transisi untuk jangka pendek pada 2021 adalah mempertahankan produksi dan transisi yang sukses ke PHR.

Baca juga : Produksi Pangan Kudu Digenjot

Disebutkan, periode 2022-2025 adalah upaya peningkatan produksi dengan investasi yang signifikan termasuk telah berproduksinya Chemical EOR di Minas.

"Jangka panjang pada 2026 adalah produksi yang tinggi sesuai _long term plan_ (LTP) PHR Rokan," kata Fatar pada diskusi “Menjaga Keandalan Operasi Wilayah Rokan” yang diselenggarakan secara virtual oleh Energy and Mining Editor Society (E2S) di Jakarta, Kamis (22/7) sore. 

Fatar mengatakan, mengingat kontribusi Blok Rokan yang sangat besar, pemerintah bersama SKK Migas telah memberikan perhatian ketika blok ini dalam proses peralihan dari kontraktor Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PHR. 

Baca juga : Layanan SIM Keliling Polda Metro, Cek Lokasinya Di Sini

Kata dia, untuk menjaga agar produksi Blok Rokan tetap tinggi dan bisa dijaga secara optimal, telah ditandangani _Head of Agreement_ (HOA) antara SKK Migas dan CPI pada 28 September 2020.

HoA tersebut menjamin ketersediaan dana ASR (_Abandonment and Site Restoration_) oleh CPI, untuk menjaga produksi dari blok tersebut sebelum diambilalih Pertamina. Dalam HoA tersebut antara lain ditargetkan program pemboran pada masa alih kelola sebanyak 192 sumur.

Meski dalam perkembangannya target pemboran itu belum tercapai, kata dia, SKK Migas telah berkoordinasi dengan PHR agar menggenjot pemboran sumur sehingga target produksi dan lifting 2021 dapat dicapai.

Baca juga : Dipegang PHR, Produksi Minyak Blok Rokan Dijamin Tetap Joss

Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin menyampaikan apresiasinya atas dukungan SKK Migas sehingga proses alih kelola berjalan lancar.

Dengan dukungan tersebut, kata dia, PHR siap melanjutkan pengelolaan Blok Rokan sehingga produksi tetap terjaga.

"Pengeboran adalah salah satu upaya menjaga produksi. Dari target 192 sumur tadi, yang tidak bisa direalisasikan oleh _existing_ operator akan dilanjutkan oleh PHR, termasuk sumur-sumur yang direncanakan oleh PHR. Kami perkirakan dengan asumsi 70 sumur belum bisa diselesaikan saat alih kelola, jumlah sumur yang bisa dibor sampai Desember 2021 akan mencapai sekitar 164 sumur," ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense