Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Anggaran Pertanian Boleh Turun

Produksi Pangan Kudu Digenjot

Minggu, 11 Juli 2021 06:50 WIB
Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin. (Foto: Dok. DPR)
Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin. (Foto: Dok. DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin terus mendorong peningkatan produksi pangan, utamanya beras di tengah pandemi Covid-19. Walau anggaran belanja untuk sektor pertanian turun, produksi pangan harus terus terjaga.

Hal ini dia sampaikan saat menghadiri program Bimbingan Teknis (Bimtek) Pertanian di Bone, Sulawesi Selatan, kemarin. Dia berharap, meski terlihat sangat minimalis pada penganggaran di Kementerian Pertanian (Kementan), tapi tujuan memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri mesti terus dijaga, terutama pangan pokok.

Politisi muda Fraksi PKS ini memastikan, Komisi IV DPR terus mengupayakan agar sektor pertanian yang ada saat ini ditingkatkan. Anggaran yang sudah ada terus dimaksimalkan untuk menggenjot produktivitas petani. Sebab, serapan anggaran kementerian masih tergolong rendah. Padahal, Anggaran 2021 ini sudah berjalan setengah tahun.

Baca juga : Langgar Prokes, Tiga WNA Dideportasi

Pemerintah kudu lebih fokus mengembangkan tanaman pangan untuk meningkatkan serapan anggaran. Karena di lapangan, masih banyak yang terbengkalai dalam upaya peningkatan jumlah produksi tanaman pangan.

Petani-petani tanaman padi dan tanaman pangan pokok lainnya, tegas Andi, merupakan ujung tombak pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. “Peningkatan produksi juga sekaligus menjadi capaian pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” ujarnya.

Sementara Dirjen Tanaman Pangan Suwandi Kementan, Suwandi menegaskan, tersedianya benih bersertifikat merupakan salah satu upaya untuk mencapai swasembada pangan. Ini untuk memastikan, petani menerima benih bermutu dalam prosesing, pengemasan, dan penyimpanan.

Baca juga : Penting, Pasien Isoman Tak Boleh Kekurangan Cairan

“Tiga hal ini untuk menjaga mutu benih agar tetap baik hingga tiba di konsumen,” ka­tanya.

Suwandi menjelaskan, sistem perbenihan dibentuk dari tiga subsistem, yakni subsistem produksi benih, distribusi atau peredaran benih, dan pemanfaatan benih. Kuncinya, sistem distribusi. Benih dikemas secara baik, ada standarnya. Kualitas plastik (media penyimpanan) juga ada standarnya.

“Perawatan dan pengangkutan benih, mempengaruhi kualitas benih hingga sampai ke petani,” jelasnya.

Baca juga : PPKM Darurat, Ketua MA Imbau Lembaga Peradilan Gelar Persidangan Secara Daring

Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menuturkan, benih merupakan komponen penting peningkatan produksi tanaman pangan. Benih dapat memberikan manfaat optimal bila yang digunakan adalah benih varietas unggul bersertifikat.

Sedangkan Koordinator Kelompok Pengembangan Produksi Benih Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Kementan, Suharyanto mengungkapkan, Kementan menggelar program menghasilkan benih bermutu dan berkualitas dalam jumlah besar. Tentunya, ini akan menjadi peluang pasar bagi produsen, baik penangkar maupun produsen besar yang bergerak di bidang perbenihan.

Namun dia mewanti-wanti, upaya penyediaan benih bermutu bersertifikat mengedepankan enam prinsip tepat. Yaitu tepat varietas, mutu, jumlah, waktu, harga, dan lokasi, sehingga dapat mendukung peningkatan produktivitas tanaman pangan untuk mencapai swasembada pangan. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.