BREAKING NEWS
 

Gelar Forum Bisnis Suku Cadang Kendaraan

Menperin Perkuat Kerja Sama Otomotif RI-Jepang

Reporter & Editor :
ADITYA NUGROHO
Selasa, 28 Juni 2022 09:33 WIB
Menteri Perindutrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Jepang merangkap Negara Federasi Mikronesia Heri Akhmadi menyaksikan penandatanganan Letter of Intent antara Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi B. Sukamdani (kedua dari kiri), Ketua Umum Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO) Rosalina Faried (kedua dari kanan), dan Managing Executive Officer MUFG Bank Mr. Masashi Onodera (tengah) terkait penyiapan skema pendanaan bagi IKM Indonesia dalam rangkaian Indonesia-Japan Autoparts Business Forum di Nagoya, Senin (27/6). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memfasilitasi kerja sama antara pelaku industri otomotif Indonesia dan Jepang untuk bersama menciptakan inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar global saat ini.

Hal ini direalisasikan melalui penyelenggaraan “Indonesia-Japan Autoparts Business Forum” dalam rangkaian kunjungan kerja Menperin ke Jepang.

“Merupakan suatu kebanggaan untuk melihat begitu banyak perusahaan dari Indonesia dan Jepang yang mengikuti acara ini, menandakan ketertarikan yang besar untuk mengambil peluang yang ada. Tentunya diharapkan dapat membawa dampak yang luas bagi perekonomian,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di acara tersebut yang berlangsung di Nagoya, Jepang, Senin (27/6).

Menperin menyampaikan, dari sekitar 30.000 jenis komponen atau parts untuk mobil, sebesar 15 persen atau 4.500 jenis komponen berpeluang dipasok dari IKM. Namun, saat ini baru sekitar 900-an jenis komponen yang sudah dipasok IKM. Oleh karena itu, perlu upaya untuk meningkatkan persentasenya, salah satunya melalui forum bisnis atau business matching dengan harapan untuk lebih mengenalkan kemampuan IKM komponen otomotif.

Pemerintah bertekad mempromosikan IKM komponen otomotif dan menjadikannya prioritas strategis dalam rantai pasokan otomotif global. “Kualitas produk IKM di Indonesia, khususnya otomotif, tidak perlu diragukan. Produk-produk IKM telah memperoleh sertifikat seperti ISO 9001, ISO 14001, ISO 18001, dan lainnya,” jelas Menperin.

Baca juga : Indonesia & Inggris Sepakat Perkuat Kerja Sama Bidang EBT

Pada forum tersebut, Menperin mengemukakan, industri alat angkutan mengalami kinerja gemilang pada triwulan I-2022 dengan mampu tumbuh dua digit, yakni 14,2 persen. Capaian ini melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01 persen. 

“Sebagai kontributor utama PDB industri alat angkutan, di Indonesia saat ini telah terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat, dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun,” sebutnya.

Industri otomotif di Indonesia telah menyerap tenaga kerja langsung hingga 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai sektor tersebut, termasuk industri kecil dan menengah (IKM). 

“Di samping itu, pangsa pasar ekspor produk otomotif untuk kendaraan roda empat atau lebih termasuk komponen telah mencapai lebih dari 80 negara dengan kinerja pada periode Januari-Mei 2022 tercatat sebanyak 158 ribu unit kendaraan CBU, 40 ribu set CKD, dan 50 juta pieces komponen,” imbuhnya.

Adsense

Indonesia ditargetkan menjadi pemain global di sektor otomotif dan sebagai hub ekspor kendaraan bermotor untuk kendaraan berbasis bahan bakar (internal combustion engine/ICE) dan kendaraan listrik (EV). “Kami meyakini bahwa kolaborasi dan koordinasi seluruh stakeholders sangat penting, terutama dalam hal peningkatan efisiensi produksi dan daya saing produk melalui implementasi industri 4.0,” ujarnya.

Baca juga : IKM Suku Cadang Kita Bisa Bersaing Di Panggung Dunia

Selain itu, Pemerintah Indonesia bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui harmonisasi dan sinkronisasi regulasi di bidang otomotif, serta memastikan komitmen prinsipal untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi berorientasi ekspor terpenuhi.

“Pemerintah Indonesia siap untuk memasuki era zero emission sesuai dengan komitmen dalam COP21 Paris untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen pada tahun 2030, serta pada COP26 Glasgow untuk terus mengembangkan ekosistem kendaraan listrik,” tutur Agus.

Beberapa regulasi telah ditetapkan untuk mempercepat target penurunan emisi dan untuk menarik lebih banyak investasi di Industri Otomotif. Peraturan tersebut di antaranya Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang  Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan.

Selanjutnya, Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019 JO 74/2021 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Selain itu, Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021 Tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah (LCEV).

Menperin optimistis, dengan adanya regulasi tersebut, akan semakin banyak investasi yang masuk ke Indonesia sehingga dapat memperkuat industri otomotif Indonesia, termasuk IKM komponen. “Semoga forum bisnis ini menjadi awal dari kemitraan yang bermanfaat antara IKM dengan para pelaku industri otomotif di Jepang,” pungkas Menperin.

Baca juga : Lestari Ingatkan Kemajuan Teknologi Dipakai Perkuat Nilai Kebangsaan

Forum bisnis tersebut diselenggarakan dengan dukungan penuh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo. Beberapa stakeholder yang turut menghadiri “Indonesia-Japan Autoparts Business Forum” di antaranya Gubernur Prefektur Aichi Mr. Hideaki Omura, Bank Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO), Perusahaan Pusat Manufaktur Indonesia (IMAJIN), dan MUFG Bank.

Dalam sambutan pembukaannya, Gubernur Omura mengapresiasi penyelenggaraan forum bisnis industri otomotif Indonesia-Jepang. Sebagai prefektur yang menjadi pusat otomotif Jepang, kegiatan ini menjadi langkah mendorong kerja sama perusahaan industri di Aichi dengan IKM dari Indonesia, khususnya di bidang otomotif.

“Kami sangat senang dengan banyaknya pengusaha, baik dari Aichi maupun dari Indonesia, yang hadir dalam forum ini. Semoga semakin banyak kerja sama yang bisa dibangun,” katanya.

Ketua APINDO Hariyadi B. Sukamdani menjelaskan, APINDO bekerja sama dengan PIKKO melakukan seleksi ketat untuk mendapat IKM komponen otomotif yang layak dan mampu dalam pemenuhan kebutuhan atau standar industri otomotif. “Kami juga telah menyiapkan SDM terampil untuk mendukung kerja sama IKM asal Indonesia dengan perusahaan Jepang,” ujar Hariyadi.

Dalam kesempatan tersebut, Menperin dan Dubes Heri Akhmadi menyaksikan penandatanganan Letter of Intent antara APINDO dan PIKKO dengan MUFG Bank terkait penyiapan skema pendanaan bagi IKM Indonesia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense