BREAKING NEWS
 

Menteri Rini: Proyek Pengembangan Pelabuhan Benoa Dukung Konektivitas Tol Laut

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Selasa, 10 September 2019 17:40 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri, depan) dan Direktur Utama PT Pelindo III (Persero) Doso Agung, bersama para pemuka adat, saat meninjau proyek pengembangan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali yang digagas PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), Selasa (10/9). (Foto: Humas BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno meninjau proyek pengembangan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali yang digagas PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), Selasa (10/9).

Dalam tinjauan tersebut, para pemimpin adat sudah setuju dengan proyek pengembangan Pelabuhan Benoa.

“Kami senang, para pemimpin adat telah setuju dengan pengembangan Pelabuhan Benoa ini. Saya juga meminta masyarakat adat di Pulau Bali, ikut menjadi pengawas proyek pengembangan Pelabuhan Benoa. Sehingga, budaya dan adat istiadat tetap terjaga dan dikembangkan,” ujar Menteri Rini di Denpasar, Bali, Selasa (10/9).

Rini berpendapat, proyek pengembangan Pelabuhan Benoa harus bermanfaat untuk warga sekitar. Pembangunan Pelabuhan Benoa ini adalah salah satu fokus pemerintah, dalam meningkatkan konektivitas. Mendukung industri logistik di Tanah Air.

“Pembangunan proyek ini harus bisa bermanfaat untuk kepentingan nasional. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab BUMN dalam mendukung program tol laut pemerintah,” ujar Menteri Rini, saat meninjau pembangunan Pelabuhan Benoa, Bali, Selasa (10/9).

Baca juga : Pembangunan Kawasan Terpadu Labuan Bajo Tahap 1, Kelar Juli 2020

Menteri Rini menegaskan, pembangunan Pelabuhan Benoa ini juga akan meningkatkan pariwisata Pulau Bali. Demi mendukung pariwisata, Pelindo melakukan pengerukan dan pendalaman alur atau low water spring dari minus 9 menjadi minus 12 meter.

Dengan begitu, Pelabuhan Benoa mampu menyandarkan kapal pesiar wisatawan luar negeri lebih banyak, pada saat bersamaan.

“Saya berharap, pembangunan Pelabuhan Benoa dapat didukung seluruh institusi dan masyarakat Bali. Sehingga, pembangunan bisa berjalan sesuai dengan rencana,” kata Menteri Rini.

Dalam kesempatan tersebut, Rini juga meminta masyarakat adat di Pulau Bali, untuk ikut menjadi pengawas proyek pengembangan Pelabuhan Benoa. Sehingga, budaya dan adat istiadat tetap terjaga dan dikembangkan.

Adsense

Para nelayan diyakink akan lebih mudah melaut dengan pengerukan kanal dalam proyek Pelabuhan Benoa ini. Dalam pembangunannya, Pelindo III juga meningkatkan kapasitas gedung terminal penumpang, yang semula hanya berkapasitas 900 orang, hingga mampu menampung 3.500 orang dalam bangunan seluas 5.600 meter persegi.

Baca juga : Menteri Rini: Nasabah Mekaar, Kekuatan Baru Ekonomi Indonesia

Pembangunan gedung terminal penumpang kapal pesiar di Benoa, diperkirakan selesai pada Semester II 2019. Selain itu, turning basin atau area untuk berputar kapal, juga diperlebar. Sehingga, kapal yang memiliki radius putar lebih panjang, dapat melakukan manuver dengan aman, dari semula 300 meter menjadi 420 meter.

Serta lebar di kolam Timur, dari semula 50 meter menjadi 200 meter, dan untuk kolam Barat dari 150 meter menjadi 330 meter.

Menteri Rini berharap, Pelabuhan Benoa bisa menjadi home port cruise. Dengan menjadi home port cruise, tentunya akan berdampak positif bagi perekonomian di Bali. Karena akan memiliki multiplier effect yang cukup besar untuk masyarakat Bali.

Dalam pembangunan Pelabuhan Benoa ini, Pelindo menggandeng PT Yodya Karya (Persero) sebagai pengawas pembangunan.

Hingga Agustus 2019, progres pengembangan Pelabuhan Benoa sudah mencapai 95 persen. Ditargetkan, proyek pengembangan Pelabuhan Benoa selesai pada 2020. Pelindo III juga melakukan penataan kembali zona perikanan di sisi Barat pelabuhan dan zona BBM dan gas di sisi Timur.

Baca juga : Pemerintah Terus Upayakan Pencegahan, Pengendalian dan Penegakan Hukum Karhutla

Saat ini, Pelindo III juga membuat jalur kanal untuk akses kegiatan nelayan dan pengairan mangrove di sekitar dumping area.

Tak ketinggalan, juga sedang disiapkan area parkir untuk nelayan, lengkap dengan base camp serta pembuatan area Melasti untuk kegiatan upacara proses penyucian Pratima (Melasti) dan tempat untuk melarung abu jenazah.

“Kami optimis ke depan, dengan pengembangan pelabuhan Benoa, lapangan pekerjaan akan bertambah. Secara tidak langsung, ini akan menyumbang pendapatan negara melalui kegiatan ekspor dan impor. Pada akhirnya, ini akan membawa dampak yang luar biasa bagi perekonomian, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali,” kata Direktur Utama Pelindo III Doso Agung.

Dalam peninjauan tersebut, Menteri Rini juga menyempatkan hadir dalam acara adat, Upacara Guru Bendu Piduka, sebagai tanda dimulainya pembangunan fasilitas pemelastian untuk desa adat Pedungan. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense