BREAKING NEWS
 

Bertemu Sekjen World Moslem League Di Saudi

Menko Polhukam Jalin Kerjasama Dakwah Islam Wasathiyyah

Reporter & Editor :
FAQIH MUBAROK
Rabu, 9 Desember 2020 05:49 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD saat bertemu Sekjen Rabithah Alam Islami Syekh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa, di Ryadh, Arab Saudi, Selasa (8/12).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD diskusi moderasi Islam dengan Sekjen Liga Muslim Dunia (World Moslem League) atau Rabithah Alam Islami, Syekh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa di kantornya, Riyadh, Arab Saudi, Selasa (8/12).

Dalam pertemuan dengan Syekh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa yang berlangsung selama satu setengah jam, keduanya menegaskan perlunya penerapan wawasan moderasi Islam atau wasathiyyah Islam di kalangan kaum muslimin di seluruh dunia. 

Diungkapkan Mahfud, umat manusia di dunia mempunyai agama dan keyakinan yang berbeda-beda. Karenanya, kata Mahfud, inklusivisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara amat diperlukan. 

Baca juga : Menko Polhukam: Jangan Berspekulasi Terlalu Jauh

Mahfud pun meminta kaum muslimin tidak terjebak dalam sikap ekstrimisme radikal atau liberalisme. Umat Islam harus menjadi umat jalan tengah dan agen perdamaian.

Adsense

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menambahkan, konsep wasathiyyah Islam sangat cocok bagi umat Islam di Indonesia. Sebab di Indonesia banyak agama dan keyakinan yang dianut.

"Indonesia adalah laboratorium pluralisme dan toleransi yang paling efektif di dunia karena merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan dengan berbagai agama dan madzhab keagamaan yang sangat lengkap. Semua bisa hidup berdampingan," kata Mahfud MD dalam keterangannya, Selasa (8/12).

Baca juga : Australia Tawarkan Kerja Sama Keamanan Laut

Dalam pertemuan tersebut, Syekh Al Issa juga mengungkapkan rasa bangganya kepada umat Islam di Indonesia yang mengarusutamakan wasathiyyah Islam. 

"Beberapa waktu yang lalu, saya berkunjung ke Indonesia meresmikan Museum Sejarah Nabi Muhammad dan berceramah di berbagai tempat. Kaum muslimin di sana benar-benar mencerminkan kesadaran bahwa manusia itu diciptakan berbeda-beda, tetapi derajatnya sama dalam kehidupan bersama. Kaum muslimin Indonesia mengikuti Piagam Madinah yang dulu dibuat sendiri oleh Nabi Muhammad," ungkap Syekh Al Issa.

Selanjutnya keduanya sepakat menjalin kerjasama dalam mendakwahkan Islam yang berwawasan wasathiyyah Islam melalui jaringan yang dimiliki Kemenko Polhukam maupun Liga Muslim Dunia. Sehari sebelumnya, Mahfud MD menemui Sekretaris Jenderal Global Center for Combating Extremist Ideology (Etidal) Mansour Alshammari. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense