RM.id Rakyat Merdeka - Ribuan orang di Manila, Filipina, berdemonstrasi menperingati perlawanan rakyat (people power) terhadap pemerintahan diktaor Ferdinand Marcos. Aksi itu dilakukan hanya beberapa pekan jelang pemilu.
Menurut Felix Dalisay, eks anggota Kongres dan eks Senator Filipina, acara itu mengingatkan rakyat mengenai ancaman kembalinya kediktatoran Marcos lewat keluarganya. Apalagi dari banyak jajak pendapat menjelang pemilu Mei nanti, putra Marcos, Ferdinand Marcos Jr alias Bobong, Capres Filipina, berada di puncak popularitas.
Baca juga : Gubernur Ogah Politisi Jadi Pj Bupati Sarolangun
Sekitar 36 tahun setelah ayahnya digulingkan dan diasingkan, Marcos Jr makin unggul dalam survei pemilihan Presiden Filipina. Malah saingan Marcos Jr, Leni Robredo, yang merupakan Wakil Presiden Filipina tertinggal jauh, sekitar 44 poin.
Terlepas dari kejatuhannya, keluarga Marcos tetap menjadi salah satu kekuatan politik terkaya dan paling berpengaruh di negara itu. Putri Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Sara Duterte bersedia duet dengan Marcos sebagai Cawapres Filipina.
Baca juga : Resmikan Ponpes Di Jateng, Puan Dorong Santri Tinggal Di Rusun
“Kami harus menjelaskan kepada semua orang, bahwa Filipina pernah mengusir Marcos Sr,” kata Dalisay, dilansir Reuters, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.