Sebelumnya
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, menggambarkan angka itu sebagai sesuatu yang "menyadarkan", dan mendorong negara-negara untuk berinvestasi lebih pada kapasitas kesehatan mereka sehingga mampu meredam keadaan darurat kesehatan di masa depan.
Albert Ko, spesialis penyakit menular di Yale School of Public Health yang tidak terkait dengan penelitian WHO, mengatakan, pengumpulan data tersebut sangat penting.
Baca juga : Lagi, Ahli Kesehatan Bantah Vaksin Covid Jadi Biang Kerok Hepatitis Akut Misterius
"Ini mungkin tampak seperti latihan menghitung butiran kacang, tetapi angka WHO ini sangat penting untuk memahami bagaimana kita harus memerangi pandemi di masa depan sambil terus merespons kondisi ini," kata Albert Ko.
Misalnya, katanya, keputusan Korea Selatan untuk berinvestasi besar-besaran dalam kesehatan masyarakat setelah menderita wabah MERS yang parah memungkinkannya untuk keluar dari Covid-19 dengan tingkat kematian per kapita sekitar seper-20 dari Amerika Serikat.
Angka akurat tentang kematian Covid-19 telah menjadi masalah selama pandemi, karena angka tersebut dianggap hanya sebagian kecil dari sejumlah besar kehancuran akibat virus ini. Angka yang tidak akurat ini sebagian besar disebabkan tes yang terbatas dan perbedaan cara negara menghitung kematian akibat Covid-19.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.