BREAKING NEWS
 

Bamusi Kecam Pembakaran Masjid di India

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Jumat, 28 Februari 2020 11:31 WIB
Kondisi masjid yang dibakar di India (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Yayan Sopyani Al Hadi mengecam aksi kekerasan dan pembakaran masjid di India. Aksi mematikan terhadap umat Islam di India ini harus segera dihentikan.         

"Aksi kekerasan yang berbasis dan bermula dari ideologi, doktrin dan nilai-nilai rasisme tak boleh ada lagi di belahan dunia mana pun," kata Yayan, Jumat (28/2).         

Tindak kekerasan ini bermula dari Undang-Undang Kewarganegaraan India. Kelompok Muslim menolak UU kontroversial ini karena dinilai diskriminatif dan rasis. Namun, demonstrasi menentang UU ini berujung pada tindak kekerasan kepada umat Islam di India. Umat Islam meninggalkan rumah dan masjid di rusak.           

Baca juga : Bank DKI Ingin Terlibat Pembiayaan MRT Fase III

Yayan pun berharap, pemerintah Indonesia bisa mengirim nota-protes ke India. Sebagai negara sahabat, India pun pasti mau mendengar suara dari Indonesia. "Indonesia dan India pernah bersama-sama dalam menginisiasi Konferensi Asia Afrika dan juga melawan imperialisme. Dan dalam imperilisme senantiasa ada benih rasisme, selain karena motif politik-ekonomi."          

Adsense

Yayan menilai, semangat anti-rasisme sejatinya mengakar dalam hati orang-orang India. Sebab, pengalaman pahit India dalam hal ini sudah cukup panjang. "Dan karena itu pula, deklarasi KAA, yang di dalamnya ada India, berisi pengakuan atas hak-hak dasar manusia dan pengakuan yang sama pada setiap suku bangsa," ungkapnya.        

Bercermin dari kasus India, Yayan pun mengajak warga Indonesia komitmen dan konsisten dalam menjalankan dan mengamalkan Pancasila yang digali Bung Karno dari nilai-nilai bangsa itu sendiri. Sebab, Pancasila merupakan dasar dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang mempersatukan semua elemen, baik suku, agama, bahasa dan ras yang ada di Indonesia.      

Baca juga : Kemenag Pantau Jemaah Umroh yang Tertahan di Bandara

"Kita harus bersyukur punya Pancasila. Mari jalankan sungguh-sungguh. Bangsa lain kagum pada kita karena memiliki Pancasila," ungkap Yayan.         

Dalam Pancasila, sambung Yayan, Bung Karno menjelaskan bahwa semua orang Indonesia tak boleh tak beragama. Namun keberagamaan Indonesia harus berbasis pada ketuhanan yang berkebudayaan dan berkeadaban. Yaitu Ketuhanan yang berbudi pekerti yang luhur dan yang hormat-menghormati satu sama lain.       

"Dalam Pancasila, segenap pemeluk agama mendapat tempat yang sama dan tempat yang sebaik-baiknya. Tanpa ada diskriminasi atas nama apapun. Mari jalankan Pancasila bersama-sama secara istiqomah," pungkas Yayan. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense