RM.id Rakyat Merdeka - Mantan Putra Mahkota Yordania, Hamzah bin Hussein, meredam tuduhan yang menyebutkan dirinya mau mengkudeta pemerintahan Raja Abdullah II. Pangeran Hamzah membantah tuduhan itu dengan menandatangani surat pernyataan kesetiaan.
Dalam surat tersebut, Pangeran Hamzah menyatakan kesetiaan pada kakaknya, Raja Abdullah II. "Kepentingan Tanah Air harus tetap di atas setiap pertimbangan, dan kita semua harus mendukung raja dalam upayanya untuk melindungi Yordania dan kepentingan nasionalnya," bunyi surat tersebut, seperti dikutip Arab News, Selasa (6/4).
Baca juga : Masih Pandemi, Indonesia Masters Super 100 Batal Digelar
Pangeran Hamzah menandatangani surat tersebut di rumah Pangeran Hassan yang didelegasikan oleh Raja Abdullah II. Pangeran Hassan adalah paman Raja Abdullah II dan juga mantan putra mahkota.
"Mengingat keputusan Raja Abdullah II untuk menangani masalah Pangeran Hamzah dalam kerangka keluarga Hashemite, Yang Mulia mempercayakan jalan ini kepada pamannya, Pangeran Al Hassan," bunyi pernyataan pengadilan yang menjadi saksi penandatanganan surat kesetiaan tersebut.
Pengadilan Kerajaan mengatakan, Pangeran Hassan telah berkomunikasi dengan Pangeran Hamzah. Dalam komunikasi itu, Pangeram Hamzah menegaskan berkomitmen dengan pendekatan keluarga kerajaan dan jalan yang dipercayakan Raja Yordania kepada Pangeran Hassan. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.