BREAKING NEWS
 

Warga Terpaksa Rogoh Kocek Lebih Dalam

Integrasi Tarif Transportasi Di DKI Masih Angan-angan

Reporter & Editor :
MARULA SARDI
Sabtu, 19 Maret 2022 07:30 WIB
Sejumlah penumpang mengantre masuk ke dalam Bus Tranjakarta di Halte Tosari, Jakarta, Senin (14/3/2022).(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa).

 Sebelumnya 
“Sudah tau ada yang nunggu di bus stop, eh dia (sopir) malah ngebut aja,” ujarnya.

Pengamat Transportasi, Azas Tigor Nainggolan mendesak, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI segera mewujudkan integrasi tarif. Integrasi diharapkan bukan hanya mendekatkan fisik halte dengan stasiun. Tapi juga sistemnya, yakni jangkauan dan model pembayarannya. Dengan begitu, pengeluaran warga Jakarta untuk transportasi bisa ditekan.

Menurut Azas, berdasarkan studi Bank Dunia, pengeluaran untuk biaya transportasi idealnya sekitar 10 persen dari gaji per bulan. Saat ini, rata-rata warga DKI mengeluarkan 20-30 persen dari gajinya untuk transportasi.

Baca juga : KPK Duga Hakim Itong Dapat Uang Dari Tiap Perkara Yang Disidangkannya

“Hitung saja, biaya sekali perjalanan warga untuk naik MRT sebesar Rp 14.000 ditambah Transjakarta Rp 3.500, sudah Rp 17.500 sekali jalan. Jadi untuk pulang pergi mencapai Rp 35.000. Nah Rp 35.000 X 22 hari, jadi Rp 770.000 per bulannya,” jelas Tigor saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.

Nominal itu, lanjut Azas, belum ditambah dengan ongkos ojek online, KRL atau angkutan umum berbayar. Sebab, layanan angkot JakLingko belum menjangkau seluruh pemukiman warga.

“Pengeluaran untuk transportasi bisa mencapai Rp 1 juta lebih. Tekor kan. Bagaimana warga sejahtera dan bahagia jika seperti ini?” kritiknya.

Baca juga : IKN Nusantara Lokomotif Baru Transformasi Indonesia

Azas berpesan, sebelum ditetapkan besaran tarif integrasi tiga moda transportasi, sebaiknya dilakukan kajian analisis kemampuan Membayar (Ability To Pay) dan Kemauan Membayar (Willingness To Pay) warga.

“Jangan asal main ketok saja. Kajian harus dilakukan dengan sungguh-sungguh sehingga warga bisa menerimanya,” ingatnya.

Adsense

Dengan memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) besar serta sarana dan prasarana yang tersedia, menurut Azas, Jakarta seharusnya sudah bisa seperti Singapura dalam menerapkan integrasi transportasi. Dengan hanya satu kartu, penumpang dapat memanfaatkan layanan transportasi dengan mudah, murah, aman dan nyaman.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense