BREAKING NEWS
 

Anies Klaim Banjir Di DKI Surut Lebih Cepat 72 Jam

Reporter : DEDE ISWADI IDRIS
Editor : MARULA SARDI
Senin, 10 Oktober 2022 07:30 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Twitter @aniesbaswedan).

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui sejumlah wilayah masih kebanjiran. Namun, dia mengklaim kondisinya sudah jauh lebih terkendali dibanding lima tahun lalu. Jumlah daerah tergenang menurun, dan surut lebih cepat, 72 jam.

Anies berkilah, jumlah wilayah masih tergenang karena sistem drainase memiliki ambang batas. Kapasitas tampungan drainase Jakarta berkisar 100-150 mili meter per hari (mm/hari).

“Apabila turun hujan dengan curah di bawah 100 mm/hari, maka kita bisa memastikan Jakarta aman, hujan tertangani dengan baik. Tapi jika curah hujan ekstrem berada di atas angka 100 mm/hari, mau-tidak mau air akan tergenang, terjadilah banjir,” kata Anies, Sabtu (8/10).

Baca juga : HUT Ke-77 KAI, Bangkit Lebih Cepat Melayani Lebih Baik

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini memaparkan, pada 2020 tercatat curah hujan terekstrem mencapai 377 mm/hari. Namun, lebih dari 95 persen daerah tergenang surut dalam waktu 96 jam. Hal ini lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Misalnya, tahun 2015. Dengan curah hujan lebih rendah yakni 277 mm/hari, 95 persen wilayah yang tergenang baru surut dalam waktu 168 jam. Artinya, tahun 2020 lebih cepat 72 jam.

Tak cuma itu, papar Anies, jumlah pengungsi menurun. Pada 2007, curah hujan tercatat 340 mm/hari. Jumlah Rukun Warga (RW) tergenang sebanyak 955 RW dengan pengungsi mencapai 270.000 lebih warga.

Sedangkan, pada 2020, dengan curah hujan 377 mm/hari. Jumlah RW tergenang menurun menjadi 390 RW dengan jumlah pengungsi 36.000 warga.

Baca juga : Anies Klaim Harga Pangan Di Jakarta Lebih Murah

“Hal ini menandakan dampak banjir di Jakarta dapat semakin terkendali,” tegasnya.

Dalam pengendalian banjir, Anies bilang Pemprov DKI Jakarta telah melakukan berbagai program yang tidak berorientasi pada betonisasi. Di antaranya, program Gerebek Lumpur yang dilakukan secara masif di danau, sungai, waduk di Jakarta.

Selain itu, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta membuat kolam olakan air guna mengantisipasi dan menampung genangan air. Kemudian, memperbaiki saluran air, mengintensifkan instalasi sumur resapan atau drainase vertikal. Dan, mengimplementasikan Blue and Green. Yaitu, membuat taman menjadi kawasan tampungan air sementara saat intensitas hujan tinggi, dan melakukan perbaikan pompa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense