Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
AS-Rusia Berantem Di DK PBB, Bantuan Ke Suriah Terancam Distop
Selasa, 12 Juli 2022 07:05 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Sebuah mandat Dewan Keamanan (DK) PBB untuk operasi pengiriman bantuan kepada sekitar 4 juta orang di Suriah dari Turki berakhir pada Minggu (10/7), dan tidak dapat dilanjutkan.
Hal itu dikarenakan pemungutan suara pada Minggu tidak bisa dilakukan, setelah para diplomat belum mencapai kesepakatan dengan Rusia, yang bertengkar dengan Amerika Serikat (AS) atas kelanjutan operasi besar-besaran tersebut.
Baca juga : Mabuk, Bagnaia Terancam Sanksi Dari Ducati
Para diplomat mengatakan, Irlandia dan Norwegia masih bekerja mencari kompromi, tetapi pemungutan suara tak mungkin dilakukan, sehingga operasi bantuan itu akan ditutup. Pada 2020, mandat itu habis masa berlakunya, tetapi dapat diperbarui sehari kemudian atas upaya lima anggota tetap DK PBB.
Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan kepada televisi Kanada CBC, bantuan tersebut, yang mencakup makanan, obat-obatan dan tempat tinggal, adalah upaya penyelamatan. Jika tidak dapat dilanjutkan, orang-orang akan mati.
Baca juga : Waspada, Kasus Transmisi Lokal Cacar Monyet Sudah Terlacak Di Singapura
Rusia memveto perpanjangan satu tahun pada Jumat (7/7), tetapi usulannya untuk pembaruan enam bulan juga gagal disepakati. Usulan itu, jika diterima, mengharuskan 15 anggota DK PBB untuk mengadopsi resolusi baru pada Januari mendatang agar dapat memperpanjang operasi tersebut selama enam bulan berikutnya.
AS, Inggris dan Prancis mengatakan, waktu enam bulan tak cukup bagi kelompok-kelompok bantuan untuk merencanakan dan beroperasi secara efektif.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya