BREAKING NEWS
 

BPBD DKI Jakarta Siap Jalankan 2 Skema Untuk Tekan Cuaca Ekstrem

Reporter : DEDE ISWADI IDRIS
Editor : MARULA SARDI
Selasa, 27 Desember 2022 22:43 WIB
Aktivitas nelayan di perahu yang bersandar di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (26/12). Akibat angin barat dan gelombang tinggi menyebabkan nelayan berhenti sementara melaut untuk mencari ikan. (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin menyebut, ada potensi banjir besar di Jabodetabek. Hal tersebut, kata dia, berdasarkan analisa data dari Satelit Early Warning System (Sadewa).

"Potensi banjir besar Jabodetabek. Siapapun anda yang tinggal di Jabodetabek, dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrim dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," kata Erma dalam unggahannya di Twitter, Selasa (27/12).

Menindaklanjuti data BRIN tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menerapkan dua skema untuk menekan terjadinya cuaca ekstrem.

“Pertama, dengan jumping process atau memprematurkan awan hujan untuk dicegat masuk ke wilayah Jakarta sehingga menjadi luruh dan hujan yang terjadi hanya sekadar gerimis,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji, Selasa (27/12).

Baca juga : HIPPI DKI Minta Pengusaha Terapkan WFH Saat Cuaca Ekstrem

Kedua, lanjut Isnawa, dengan pola kompetisi. Yakni, membakar bahan semaian garam.

“Membakar bahan semaian garam dapat mengganggu pertumbuhan awan. Caranya dengan menambah inti kondensasi," ujarnya.

Adsense

Isnawa bilang, penyemaian garam tersebut merupakan salah satu skema dalam teknik modifikasi cuaca (TMC). Kemudian, membuat prematawan hujan untuk mencegah masuk ke wilayah Jakarta sehingga menjadi luruh dan hujan yang terjadi hanya sekadar gerimis.

Untuk melakukan skema tersebut, diungkap Isnawa, BPBD DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan Wings Udara 1 Skuadron 2 TNI AU, BRIN,dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kata dia, TNI AU menyiapkan beberapa jenis pesawat di antaranya pesawat CN-212 yang dapat membawa 800 kilogram bahan semaian garam dengan teknik penyebaran dilakukan secara manual. 

Baca juga : BP Jamsostek Jakarta Cilandak Bagikan 100 Paket Vitamin Dan Pangan

Lalu, pesawat Cassa yang dapat memuat 2,4 ton garam yang membutuhkan waktu dua jam untuk mempersiapkan semaian garam ke dalam bentuk konsul dan jenis pesawat Hercules dapat memuat minimal 5 ton bahan semaian.

Isnawa menambahkan TMC hanya akan efektif dilakukan mulai pagi hari hingga sekitar pukul 17.00 WIB, dengan hasil efektif akan terjadi dalam 4-15 jam ke depan. Meski begitu, TMC baru dapat dilaksanakan di Jakarta apabila sudah ada penetapan status siaga darurat oleh kepala daerah.

“BNPB menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan TMC yang dibantu oleh TNI AU, BRIN dan BMKG," ucapnya.

Tak hanya itu, BPBD DKI Jakarta juga sudah dan terus mitigasi potensi bencana. Seperti, pendistribusian sarana dan prasarana pendukung penanganan banjir di setiap kelurahan rawan banjir, memastikan kesiapan posko siaga bencana dan lokasi-lokasi pengungsian berikut kelengkapan pendukung di tingkat kota/kabupaten administrasi, kecamatan dan kelurahan untuk siaga dan dapat diaktifkan saat terjadi bencana.

Baca juga : BP Jamsostek Beri Santunan JKM Untuk Ketua RT Kemanggisan

BPBD DKI Jakarta juga menyiagakan 267 personel petugas penanggulangan bencana atau Tim Reaksi Cepat (TRC). Ratusan personel tersebut disebar di seluruh kelurahan di Jakarta. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense