Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
RM.id Rakyat Merdeka - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menolak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengankoalisi Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ke depan.
SEJUMLAH kader dan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyindir balik Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, setelah menolak PKS bergabung dengan koalisi Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Salah satunya, Siti Oniah, istri Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.
Dia menyinggung Partai Gelora yang tidak mencapai ambang batas alias parliamentary threshold sebesar 4 persen di Pileg 2024 kemarin. "Aduh dengar berita menolak PKS untuk koalisi. Aduh terima kasih ya itu partai apa ya nggak lulus PT gitu loh. Takut disaingi ya, Masya Allah, Tabarakallah, nol koma sekian loh," katanya Siti di akun Instagram Mardani, Rabu (1/5/2024).
Baca juga : Pemerintah Dan Swasta Kudu Pererat Kerja Sama
Namun Mardani yang ada dalam postingan tersebut lebihadem menanggapi sindiran istrinya. Dia mengatakan, visi dan misi antara PKS dengan Partai Gelora memang berbeda.
"Proposalnya kita sama Mas Anis Matta berbeda, visinya berbeda. Bagi saya, oposisi sehat kok. Kalian yang di dalam, jaga Pemerintahan biar betul-betul bekerja buat rakyat," katanya.
Sementara Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini menegaskan, sikap politik parpolnya terhadap Pemerintahan mendatang bukan selera personal tokoh atau partai tertentu. "Keputusan koalisi atau oposisi di PKS bukan selera personal. Ini keputusan musyawarah Majelis Syura dan DPTP, sifatnya dinamis sesuai derajat kemaslahatan dan kepentingan untuk rakyat," ujanya, Selasa (30/4/2024).
Baca juga : Airin, Dimyati, Rano Berburu Tiket PDIP
Anggota DPR Komisi I ini menuturkan, PKS sampai kini konsisten mendorong kerja sama dan kolaborasi komponen bangsa dan kekuatan politik untuk mewujudkan tujuan nasional. Sebab, tidak mungkin membangun bangsa dan negara tanpa kerja sama. "Intinya kami tidak pernah membatasi diri bekerja sama dengan siapa pun," ungkap Jazuli.
Dia menegaskan, komunikasi PKS dengan semua partai politik sangat baik dan berjalan lancar. Termasuk dengan Presiden Indonesia periode 2024-2029, Prabowo Subianto.
Yang pasti, lanjutnya, PKS pernah menjadi parpol yang berpengalaman selama sepuluh tahun berada dalam pemerintahan era SBY. PKS juga pernah di luar Pemerintahan era Joko Widodo (Jokowi). "Jadi oposisi nggak ada masalah, koalisi siap," tutur dia.
Baca juga : Pemerintah: Awasi Dan Laporkan
Sedangkan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu tak masalah dengan penolakan Gelora. Bagi PKS, di luar maupun di dalam, sama-sama punya pengalaman.
"Intinya, kebijakan untuk mengambil apakah di luar atau di dalam, ditentukan Majelis Syuro. Saya sebagai Presiden PKS akan melaksanakan apapun kebijakan Majelis Syuro," tandasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya