BREAKING NEWS
 

Tutup Bulan Depan

Central Departement Store Diskon Gede, Barang Ludes.

Reporter : PAUL YOANDA
Editor : DAUD FADILLAH
Minggu, 20 Januari 2019 12:37 WIB
Rak-rak kosong karena barang ludes diborong pengunjung. Diskon jelang penutupan Central Neo Soho mencapai 90 persen. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Satu lagi, pelaku usaha ritel bakal menutup operasionalnya. Gerai Central Departement Store di Neo Soho, Jakarta Barat, bakal tutup. Bulan depan.

Jumat, biasanya jadi waktu yang tepat untuk berbelanja. Setelah lelah dengan rutinitas selama sepekan, masyarakat biasanya menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan. Salah satunya di Gerai Central, Neo Soho. 

Jelang tutup operasional, Central tampak ramai. Beragam produk ditawarkan. Sepatu, tas, make up, aksesoris hingga dompet. Ada juga pakaian untuk pria dan wanita. Mulai dari pakaian luaran, hingga pakaian dalam. 

Keramaian terlihat hampir sepanjang hari. Meski tak merata di semua lantai. Bahkan, kata salah satu pegawainya, sudah ramai sejak pintu dibuka. Jam 10 pagi. Namun, sebagian produk ludes alias sudah terjual habis. Diskon gede-gedean membuat dagangan laris. Diskonnya mulai dari 15, sampai 90 persen. 

Akibatnya, beberapa rak di berbagai sudut tampak kosong. Barang-barang yang sebelumnya dipajang di sana, habis. Diborong pembeli. Warga benar-benar memanfaatkan diskon besar-besaran yang ditawarkan. 

Baca juga : BUMN Bikin Hunian Nempel Dengan Stasiun Di Tangsel

Central mengokupasi enam lantai Mal Neo Soho. Di lantai ground dan upper ground, rak-rak parfum dan peralatan make up, hampir ludes. Bagian yang tersisa di rak dan lemari, tinggal ornamen yang mempercantik tampilan barang. Selain itu, hanya tinggal papan pengumman diskon. 

Suasana di kedua lantai tersebut juga sepi. Penghuni lantai itu didominasi petugas. Mereka mencatat stok barang. Ada juga yang merapikan barang-barang tersisa. 

Bergerak ke lantai satu dan dua, suasana lebih ramai. Di lantai ini, ditawarkan pakaian pria, dan wanita. Para pengunjung antusias. Memilih pakaian-pakaian yang masih tergantung. 

Adsense

Di lantai ini tidak ada barang dagangan yang luput dari diskon. Celana, baju, mainan anak, tas, hingga kasur dan koper. Semuanya didiskon. Namun, meski ramai, suasana masih kondusif. Pengunjung masih bisa memilih pakaian, dan mencobanya dengan tenang. 

Di sisi lain, suasana mewah toko kelas atas kini seolah hilang. Itu lantaran banyak kardus yang diletakkan di sudut-sudut ruangan. Selain itu, manekin yang sebelumnya dibalut pakaian wah, kini sudah telanjang. Penanda pakaian yang dijual sudah habis. 

Baca juga : Baasyir Anggap Demokrasi Syirik

Diskon gede-gedean membuat pengunjung senang. Tapi, ada juga yang kecewa. Kehabisan barang incaran. Salah satunya Erin. Padahal, dia mengaku, sengaja datang sejak siang. Parfum buruannya habis. 

Melihat itu, dia segera mengabari temannya. Katanya, temannya menitip untuk membelikan barang tersebut. “Kayaknya saya telat deh, dari kemarin-kemarin harusnya ya,” kata Erin. 

Erin mengaku sengaja datang karena diskon. Meski barang yang diincarnya tidak terlalu dibutuhkan. “Sekarang jadinya mau nyari yang lain deh, mumpung diskon,” ucapnya. 

Sama dengan Erin, Heri juga tertarik diskon di departement store tersebut. Heri datang bersama istri, dan anak-anaknya. Dari rumahnya yang berada di Jakarta Selatan. Hari itu, dia memburu pakaian pria. “Emang diniatin dari kemarin,” tutur Heri. 

Heri tampak agak tergesa. Beberapa kali, anak-anaknya yang masih kecil, ketinggalan langkah. Dia khawatir barang incarannya diserobot orang. Apalagi, model barang incarannya cukup bagus. Dan yang jelas, berharga miring. “Kalau nggak cepat, ya pasti nggak dapat,” tuturnya. 

Baca juga : Wonosobo Longsor, 1 Korban Tertimbun Masih Dicari

Selain parfum, dan pakaian, rak sepatu juga jadi incaran. Diskonnya tidak berbeda dari produk lainnya. Sama-sama besar. Beberapa pengunjung, membeli lebih dari sepasang. Seperti yang dilakukan Putri. Dia membeli dua pasang sepatu merek Melissa. 

Kata Putri, harga yang ditawarkan sangat murah. Akibatnya, saat membeli, dia mesti memegangi barang incarannya. Jika dilepas, kata dia, bakal direbut pengunjung lain. 

“Tadi sempat kesal juga, mau beli parfum buat ibu saya tapi habis,” ucap Putri. Dia mengaku senang dengan diskon yang digelar. Namun, menyayangkan gerai itu harus tutup. Soalnya, dia cukup sering berbelanja di sana. “Mudah-mudahan nanti buka lagi,” ujarnya. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense