BREAKING NEWS
 

Anies: Pelonggaran Dijalankan Bertahap, Yang Penting Vaksin Dulu

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Sabtu, 31 Juli 2021 19:53 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau kegiatan vaksinasi, yang bekerja sama dengan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Polda Metro Jakarta Raya, dan Kodam V Jayakarta

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemprov DKI Jakarta senantiasa mengutamakan keselamatan warga dalam setiap kebijakannya. Termasuk, kebijakan mengenai vaksinasi, yang menjadi persyaratan administrasi bagi warga, untuk bisa melakukan berbagai aktivitas.

Persyaratan ini juga merupakan upaya untuk mendata warga yang belum tervaksin, agar bisa segera memperoleh vaksinasi.

Kebijakan ini membuat warga tidak terkena sanksi administratif. Seperti penundaan atau penghentian pemberian jaminan sosial atau bantuan sosial, penundaan atau penghentian layanan administrasi pemerintahan, hingga sanksi sesuai ketentuan umum UU tentang wabah penyakit menular. Sebagaimana amanat pada Peraturan Presiden (Perpres) No.14 Tahun 2021 pasal 13 A dan pasal 13B.

Baca juga : Angkasa Pura I Salurkan Paket Sembako Ke Gerai Vaksinasi di PPI Curug

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan, kebijakan ini diambil dengan mempertimbangkan riset ilmiah di bidang medis. Didukung fakta lapangan di Jakarta, bahwa vaksinasi terbukti mampu menurunkan risiko keparahan dan risiko kematian akibat Covid-19.

“Dari 4,2 juta orang ber-KTP DKI Jakarta yang sudah divaksin minimal dosis pertama, hanya 2,3 persen yang tetap terinfeksi. Angkanya kecil sekali. Sebagian besar dari mereka yang terinfeksi itu, tidak bergejala atau bergejala ringan,” kata Anies, di Balai Kota Jakarta dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (31/7).

Dari 4,2 juta orang yang sudah divaksin tersebut, hanya 0,013 persen yang meninggal sesudah terinfeksi Covid-19, atau sekitar 13 kasus per 100 ribu penduduk.

Baca juga : 35 Persen Karyawan Dirumahkan, Ini Penjelasan Lion Air Group

Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat kematian kasusnya, menurun sampai kurang dari 1/3, dibanding mereka yang belum vaksin.

“Artinya, di lapangan terbukti, mereka yang sudah divaksin memiliki risiko yang jauh lebih kecil, dibanding mereka yang belum divaksin,” jelas Anies.

Pada kesempatan yang sama, Anies mengingatkan masyarakat, agar tidak salah mengartikan dan menganggap kematian sekadar angka statistik.

Baca juga : Usung Gaya Eropa, Diamondland Group Luncurkan Hunian Anyar Di Jaksel

Karena, di balik setiap kematian, ada keluarga, ada saudara, teman yang kehilangan orang -orang yang dicintai. Bahkan, kehilangan orang-orang yang diandalkan untuk menopang kehidupan keluarga.

"Setiap kematian adalah duka. Dan setiap kematian sesungguhnya juga merupakan takdir Allah yang tidak bisa dimajukan, tidak bisa diundurkan. Itu sesuatu yang kita yakini,” ujar Anies.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense