Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

35 Persen Karyawan Dirumahkan, Ini Penjelasan Lion Air Group

Sabtu, 31 Juli 2021 12:55 WIB
35 Persen Karyawan Dirumahkan, Ini Penjelasan Lion Air Group

RM.id  Rakyat Merdeka - Maskapai Lion Air Group kembali melakukan pengurangan tenaga kerja di masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)Level 4. 

Hal ini dilakukan dengan cara merumahkan karyawan, status tidak PHK menurut beban kerja di unit masing-masing. 

Teranyar, kurang lebih yang dirumahkan presentasenya mencapai 25-35 persen karyawan dari total 23 ribu karyawan. 

Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, bagi karyawan yang berstatus dirumahkan, Lion Air Group akan berusaha membantu memberikan dukungan biaya hidup sesuai kemampuan perusahaan. 

"Selama dirumahkan akan diadakan pelatihan secara virtual sesuai dengan unit masing-masing. Keputusan ini berlaku sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Danang melalui keterangan resminya, Sabtu (31/8). 

Baca juga : PPKM Darurat Diperpanjang, Ini Permintaan Bos Kadin

Menurut Danang, keputusan berat tersebut diambil bertujuan utama sebagai konsentrasi efektif dan efisien. 

Kondisi ini, lanjut Danang, sejalan dengan mempertahankan bisnis yang berkesinambungan dan perusahaan tetap terjaga, merampingkan operasi perusahaan, mengurangi pengeluaran dan merestrukturisasi organisasi di tengah kondisi operasional penerbangan yang belum kembali normal dari dampak pandemi Covid-19. 

Danang mengungkapkan, dalam tindakan proaktif berdasarkan mitigasi guna menjaga kontinuitas perusahaan, Lion Air Group tetap beroperasi secara bertahap. 

Rata-rata Lion Air mengoperasikan 10-15 persen dari kapasitas normal sebelumnya (sebelum pandemi Covid-19) yakni rerata 1.400 penerbangan per hari. 

Walaupun tetap operasi, Danang menuturkan, kondisi pendapatan sangat minimal. Lion Air juga masih mempunyai komitmen finansial yang harus dipenuhi. 

Baca juga : Lockdown Pekan Ketiga, Sydney Dibayangi Penyebaran Varian Delta

Begitu juga pembatasan perjalanan dan pengurangan frekuensi sementara operasional pada rute-rute penerbangan tertentu serta biaya-biaya harus ditanggung masih cukup besar.

Lion Air Group juga sedang menjalankan pemetaan agar lebih fokus penguatan di seluruh lini bisnis yang berdampak secara keseluruhan. 

Skema pemulihan (recovery and reorientation) ditempuh guna menjaga keberlangsungan usaha dan menjadikan bisnis berada pada sektor yang tepat. 

"Kondisi pasar dan jumlah penumpang yang mengalami penurunan, sehingga mengakibatkan jumlah frekuensi terbang (produksi layanan penerbangan) faktanya juga menurun," tuturnya. 

Lion Air Group, kata Danang, sangat menghargai seluruh karyawan, dan berterima kasih sebesar-besarnya atas dukungan, kinerja, dedikasi, pencapaian di bidangnya masing-masing, keterlibatan selama ini. 

Baca juga : 80 Persen Pasien Covid Isoman, NU Bekasi Buka Layanan Konsultasi Gratis

Perusahaan mengapresiasi dan terima kasih kepada seluruh karyawan serta dari berbagai pihak hingga sampai saat ini masih beroperasi. 

"Lion Air Group masih terus memonitor, mengumpulkan data dan informasi, mempelajari situasi yang terjadi seiring mempersiapkan rancangan penyusunan dan langkah lainnya yang akan diambil guna tetap menjaga kelangsungan hidup perusahaan," jelasnya.[KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.