BREAKING NEWS
 

Pemprov Jakarta Target 1.369 RW Mandiri

Kurangi, Pilah Dan Olah Sampah Jadi Rupiah

Reporter & Editor :
APRIANTO
Rabu, 6 Oktober 2021 07:00 WIB
Warga bersama petugas bank sampah menimbang sampah di kawasan Lebak Bulus, Jakarta. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan 1.369 Rukun Warga (RW) di Ibu Kota mengelola sampah secara mandiri. Caranya dengan mengurangi, memilah dan mengolah sampah. Warga juga untung, karena ada penghasilan tambahan dari menjual sampah daur ulang ke bank sampah.

“Kami harus bisa mencapai 50 persen dari total 2.742 RW di Jakarta. Itu upaya pengelolaan sampah dengan cara kurangi, pilah dan olah,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Syaripudin, kemarin.

Syaripudin menjelaskan, sampai saat ini baru ada 147 RW percontohan pengelolaan sampah di tingkat RW yang tersebar di enam kecamatan di Jakarta. 147 RW ini memilah sampah yang bermanfaat, seperti sampah organik untuk dijadikan kompos. Cara ini diharapkan mampu mengurangi sampah yang dikirimkan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

Baca juga : Teluk Jakarta Tercemar Obat, KLHK Mau Panggil Perusahaan Farmasi

Warga juga mendaur ulang sampah yang masih bermanfaat. Baik diberikan kepada pemulung atau ditabung di bank sampah. Berdasarkan catatan, jumlah bank sampah di Jakarta mencapai 3.015 unit.

Syaripudin mengatakan, warga RW percontohan memisahkan sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan aman. Sehingga diangkut petugas dalam keadaan terpisah ke TPS kecamatan atau kota untuk dimusnahkan.

Dia bilang, target pengelolaan sampah tingkat RW sesuai dengan Instruksi Gubernur Nomor 49 tahun 2021 tentang percepatan isu strategis daerah.

Baca juga : Ini Cara Nestle Kurangi Sampah Plastik Kemasan

Untuk mendukung target itu, pihaknya membentuk pendampingan daring melalui Sistem Informasi Pendampingan Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga, atau Sipepeng Paling Rukun yang dapat diakses melalui laman dinaslh.online.

Kepala Seksi Penyuluhan dan Peran Serta Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Susi Andriani menerangkan, sistem pendampingan dibuat sebagai media sosialiasi, agar warga dapat informasi soal pengangkutan sampah terjadwal.

“Jadi, masyarakat paham pengelolaan sampah tingkat RW. Terutama terkait pengurangan, pemanfaatan kembali, dan daur ulang (reduce, reuse, recycle),” ujar Susi.

Baca juga : Lampaui Target, 110 Bidang Tanah Di Lahan UII Rampung Dinilai KJPP

Sebagai informasi, volume sampah yang diangkut tiap hari dari Jakarta ke TPST Bantargebang mencapai 7.702 ton. Dari jumlah itu, sekitar 60,5 persen di antaranya sampah yang berasal dari permukiman atau sampah rumah tangga.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense