BREAKING NEWS
 

Muktamar NU Resmi Dibuka

Kiai Said-Gus Yahya Disarankan Suit Saja

Reporter : KHOIRUL UMAM
Editor : UJANG SUNDA
Kamis, 23 Desember 2021 08:54 WIB
Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma`ruf Amin menyalami Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj (kanan) dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dalam pembukaan Muktamar ke-34 NU, di Lampung, kemarin. (Foto: Setpres)

 Sebelumnya 
Perwakilan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Indonesia setuju dengan usulan Imin. Mereka memandang, metode musyawarah mufakat ini merupakan tradisi baik dari NU. Sayangnya, metode ini perlahan hilang tergerus sistem pemungutan suara (voting).

"Pemungutan suara itu seharusnya hanya menjadi model alternatif atau opsi terakhir saat terjadi kebuntuan (deadlock)," jelas Ketua PCNU Barru, Sulawesi Selatan, KH Irham Djalil.

Baca juga : Erick Bangga, Muktamar Ke-34 NU Digelar Di Kampung Ayahanda, Gunung Sugih Lampung

Dia paham, forum muktamar atau forum pengambilan keputusan lain seperti konferensi wilayah maupun cabang merupakan tempat pertemuan ide, gagasan, aspirasi, maupun kepentingan lain. Dalam proses tersebut juga sering ada perbedaan di antara para pemangku kepentingan.

Namun, hal itu tidak menghalangi proses musyawarah mufakat. Sebab, di masa lalu, perbedaan-perbedaan yang muncul seperti itu juga bisa dimusyawarahkan, sehingga ditemukan kesepakatan bersama. "Saat ini tradisi tersebut perlahan hilang karena dari awal forum di-setting untuk pemungutan suara yang memicu upaya mobilisasi suara," bebernya.

Baca juga : Kiai Said Numpak Garuda, Gus Yahya Naik Private Jet

Dia melihat, proses mobilisasi suara inilah memunculkan masalah di kemudian hari. Polarisasi kelompok hingga rasa tidak enak antar-sesama aktivis NU kerap terjadi. Demikian juga dalam forum muktamar yang memilih pimpinan tertinggi, kerap terjadi gesekan tajam antara aktivis NU.

"Dalam beberapa forum muktamar terakhir juga muncul perbedaan tajam akibat pola voting dalam pemilihan ketua tanfidziah. Maka, kami berharap hal itu tidak selalu terulang di setiap forum muktamar sehingga dorongan musyawarah mufakat ini kami gaungkan dan sampaikan," harap Irham.

Baca juga : Said Aqil Dinilai Optimal Hidupkan NU

Usulan ini ternyata diterima para peserta muktamar. Pengurus Syuriah PBNU KH Asrorun Niam mengabarkan, pembahasan penentuan ketua umum telah diputuskan berdasarkan musyawarah mufakat. "Dalam tata tertib yang baru saja dibahas di sidang pleno, disepakati seluruh keputusan muktamar diambil berdasarkan musyawarah mufakat," tutur Niam, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense