Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Muktamar NU Merembet Ke Pilpres
Kiai Said Vs Gus Yahya, Siapa Yang Paling Layak Cawapres
Minggu, 12 Desember 2021 07:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Panasnya tensi politik jelang Muktamar ke-34 PBNU, tidak bisa lepas dari hajat Pilpres 2024. Siapa yang nanti akan terpilih sebagai Ketum PBNU, baik Kiai Said Aqil Siradj maupun Kiai Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, punya peluang dipinang parpol sebagai cawapres. Pertimbangannya, NU punya basis pemilih yang besar sebagai ormas terbesar di Indonesia. Lalu, siapa yang nanti paling layak jadi cawapres, Kiai Said apa Gus Yahya?
Dalam sejarah pemilihan presiden, sudah ada beberapa petinggi NU yang masuk dalam bursa capres-cawapres. Mulai dari Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, eks Ketum PBNU yang terpilih sebagai Presiden RI ke-4. Selanjutnya, ada nama KH Hasyim Muzadi yang pernah dipinang Megawati Soekarnoputri sebagai cawapres di Pilpres 2004. Ada juga Salahuddin Wahid atau Gus Sholah yang dipinang Wiranto sebagai cawapres di Pilpres 2004.
Terakhir, di Pilpres 2019 kemarin. Ma’ruf Amin yang merupakan Rais Aam PBNU sekaligus Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dipinang Jokowi sebagai cawapres. Hasilnya, Jokowi-Ma’ruf menang dan kini memimpin Indonesia hingga 2024 mendatang.
Baca juga : Said Vs Yaqut Adu Kuat
Pertimbangan ini, dianggap Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno jadi penyebab Muktamar NU kali ini terasa lebih panas. Posisi kursi ketua umum, kata dia, bakal punya daya tawar tinggi untuk dipinang parpol sebagai pendamping di Pilpres 2024.
“Nggak heran, Muktamar NU rasa Pilpres. Nanti kita bisa lihat siapa yang ngiler jadi cawapres,” ujar Adi saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.
Adi memprediksi, pertarungan antara Kiai Said dan Gus Yahya akan sengit. Apalagi, kedua tokoh itu, punya dukungan yang sama-sama kuat. Kiai Said unggul dalam penguasaan pengurus NU dari tingkat atas hingga bawah. Sedangkan Gus Yahya mendapat dukungan dari kalangan Ansor dan Banser yang dikomandoi oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Baca juga : Mutasi Virus Lazim, Yang Penting Jaga Kesehatan
“Sampai saat ini, masih sulit menebak siapa yang akan menjadi pemenangnya,” kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta ini.
Adi menyebut pemenangnya akan ditentukan siapa yang paling banyak didukung oleh pemilik suara. “Klaim dukungan itu biasa. Karena sistem pemilihan one man one vote, ending-nya yang menang siapa yang didukung suara mayoritas,” ujarnya.
Apalagi dalam setiap era pemerintahan, banyak kader NU yang masuk dalam gerbong kekuasaan. Mulai dari jadi menteri di kabinet, anggota DPR, pengurus partai hingga komisaris di perusahaan BUMN.
“Kita berharap, Ketum PBNU terpilih nanti jangan lupa terhadap tugas besarnya, yaitu menjadikan NU sebagai Islam tengah atau wasathiyah dan rahmatan lil alamin,” katanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya