Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Jelang Muktamar ke-34 PBNU yang rencananya digelar 23 Desember nanti, tensi politik di internal nahdliyin makin panas. Dua calon yang akan bertarung, yakni Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mulai saling klaim dukungan dan perang sindiran. Ketua PBNU, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang selama ini dikenal kalem, tiba-tiba menjadi galak. Dia menyerang pencalonan Said Aqil, hingga membantah soal peta dukungan. Galak ke Said, ada dengan Gus Ipul ya?
Serangan Gus Ipul kepada Said Aqil, terkait deklarasi calon incumbent tersebut pada Rabu (8/12) lalu. Dalam deklarasi tersebut, Said mengklaim mendapat banyak dukungan dari para kiai sepuh dan pengurus NU daerah untuk maju kembali sebagai calon Ketum PBNU.
Baca juga : Said Vs Yaqut Adu Kuat
Deklarasi dan klaim Said itu yang bikin panas Gus Ipul. Wali Kota Pasuruan itu menilai, dukungan yang dibilang Said hanya klaim semata. Para pengurus NU daerah yang datang dalam deklarasi tersebut, kata dia, bukan para pemilik sah suara. Kalau pun ada PWNU yang hadir di acara deklarasi Said, itu hanya sedikit sekali.
“Mengklaim itu boleh, tapi menghitungnya harus cermat,” kata Gus Ipul, kepada wartawan, kemarin.
Baca juga : Kubu Gus Yahya Ngaku Siap Kapan Aja
Kata dia, hal ini berbeda dengan dukungan yang mengalir pada Gus Yahya. Menurutnya, sejauh ini sudah ada 80 PWNU yang menyatakan dukungannya pada Gus Yahya.
“Saat ini, memang ada yang menginginkan ketua umum tetap bertahan. Tapi banyak yang ingin regenerasi. Dan saya sendiri menginginkan ada regenerasi,” tegas eks Wakil Gubernur Jawa Timur itu.
Baca juga : Sekjen PKP Tidak Ikut Kunjungan Ke PSI Dan Demokrat, Ada Apa?
Meskipun diakui tensi sedikit memanas, Gus Ipul berharap muktamar tetap berlangsung adem ayem. Ia mengakui, beda pendapat sudah biasa terjadi di NU.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya