Dark/Light Mode

Jelang Muktamar

Said-Yahya Mulai Akur

Jumat, 17 Desember 2021 08:51 WIB
KH Said Aqil Siradj (ketiga kiri) dan KH Yahya Cholil Staquf (kedua kanan), dalam konferensi pers Muktamar NU. (Foto: NU Online)
KH Said Aqil Siradj (ketiga kiri) dan KH Yahya Cholil Staquf (kedua kanan), dalam konferensi pers Muktamar NU. (Foto: NU Online)

RM.id  Rakyat Merdeka - Waktu penyelenggaraan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) tinggal seminggu. Semakin dekat hari H, suasana di internal Nahdliyin semakin adem. Kini, dua kandidat calon ketua umum, KH Said Aqil Siradj dan KH Yahya Cholil Staquf, sudah mulai akur.

Kiai Said dan Gus Yahya sudah tak lagi melakukan serangan terbuka dalam memperebutkan kursi ketua umum PBNU. Sejak sepekan lalu, keduanya sudah duduk bareng. Teranyar, keduanya pun kompak menandatangani surat percepatan Muktamar NU di Lampung menjadi 22-23 Desember 2021.

Baca juga : Ma'ruf Pilih Netral

Keakuran Kiai Said dan Gus Yahya terlihat saat mereka duduk satu meja di acara konferensi pers yang digelar Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, di Gedung PBNU, Selasa (7/12). Di acara itu, Kiai Miftah duduk di tengah-tengah diapit Kiai Said di sebelah kanan dan Gus Yahya di sebelah kiri. Usai acara, mereka pun foto bareng sambil bergandengan tangan.

Kemunculan Kiai Said dan Gus Yahya di acara itu tentu saja melegakan kaum Nahdliyin. Maklum, selama beberapa pekan sebelumnya, keduanya saling melancarkan serangan terbuka. Ternyata, serangan itu hanya di luar saja. Saat duduk bareng di belakang meja, keduanya masih akur.

Baca juga : Jelang Akhir 2021, Vaksinasi Dekati Angka 70 Persen

Keakuran Kiai Said dan Gus Yahya juga terlihat saat keduanya kompak memajukan kembali acara muktamar. Perhelatan musyawarah tertinggi NU yang rencananya digelar 23-25 Desember dipercepat menjadi 22-23 Desember 2021.

Keputusan tersebut tertuang dalam surat yang ditandatangani Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Gus Yahya yang menjabat sebagai Katib Aam PBNU dan Kiai Said yang masih menjadi Ketua Umum PBNU, ikut meneken. Tak ketinggalan, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini juga ikut membubuhkan tanda tangan. Surat tersebut terbit Rabu (15/12) lalu.

Baca juga : Said Vs Yaqut Adu Kuat

Ketua Panitia Muktamar NU Imam Aziz membenarkan bahwa muktamar dipercepat sehari dari rencana. Kata dia, percepatan ini berdasarkan rekomendasi sejumlah kementerian dan lembaga negara, karena pengetatan mobilitas secara nasional selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Kami menyesuaikan diri dengan keputusan tersebut dan siap melaksanakan keputusan terakhir,” kata Imam, dalam keterangan tertulis, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.