RM.id Rakyat Merdeka - Langkah Erick Thohir merombak tiga direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tambang sebagai upaya tepat untuk mengerek kinerja perusahaan itu. Sebab, saat ini, bisnis tambang sedang naik daun.
Jajaran direksi tiga perusahaan pelat merah yang dirombak Menteri BUMN Erick Thohir, yakni PT Timah (Persero) Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam. Ketiga emiten BUMN tambang ini serentak menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (23/12).
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov melihat, pergantian direksi sebagai hal yang wajar.
“Pergantian direksi di sektor tambang ini adalah salah satu upaya Kementerian BUMN menangkap momentum untuk mengerek kinerja di saat komoditas tambang tengah naik,” kata Abra kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Dorong Direksi Muda BUMN, Erick Thohir Contohkan Lulusan ITB
Langkah Menteri Erick itu juga, menurutnya, menjadi pertaruhan bagaimana pimpinan BUMN tambang yang baru ini mencapai visi dan misi dalam proyek-proyek tambang. Terutama yang diinginkan oleh para pemegang saham.
Selain itu, ia juga melihat, perombakan direksi BUMN tambang seiring dengan target baterai listrik pemerintah, setelah sebelumnya Kementerian BUMN juga mengganti pimpinan PLN maupun MIND ID.
“Tentunya langkah ini untuk menghadirkan penyediaan energi dan industri baterai yang lebih baik lagi dan berkesinambungan. Sesuai visi misi pemerintah pusat,” ujar Abra.
Abra melihat, secara khusus pergantian direksi untuk menyesuaikan dengan target Pemerintah untuk mendorong transisi energi, yang erat kaitannya dengan upaya menjaring pendanaan. Apalagi, Pemerintah telah mewanti-wanti agar upaya mendorong transisi energi jangan sampai membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca juga : Tahun 2021, Keberhasilan Bersama Melewati Masa Paling Sulit
“Tapi jangan sampai aksi korporasi tadi meminggirkan aspek Feasibility Study (FS) dan due diligence dari business plan ataupun proposal feasibility-nya,” imbaunya.
RUPSLB PT Timah (Persero) Tbk digelar paling awal. Dari hasil rapat, ditunjuk Achmad Ardianto sebagai Direktur Utama PT Timah menggantikan M Riza Pahlevi Tabrani. Sebelumnya Achmad Ardianto pernah menjadi Direktur PT Freeport Indonesia.
Selain itu, pemegang saham juga menyetujui perombakan dewan direksi dan menetapkan beberapa pengurus baru di jajaran komisaris. Dan menyetujui perubahan nomenklatur dengan penghapusan Direktur Niaga pada perusahaan.
Sekretaris Perusahaan PT Timah Abdullah Umar Baswedan menjelaskan, perubahan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi industri pertimahan yang diprediksi semakin kompetitif.
Baca juga : Serahkan Dokumen Tambahan Formula E, Jakpro Minta Wejangan KPK
“Serta bisnis global yang semakin meningkat dan mencapai tujuan-tujuan yang lebih besar lagi,” kata Abdullah dalam keterangannya, Jumat (24/12).
Dengan demikian, susunan dewan Direksi dan Komisaris Timah yakni, Direktur Utama Achmad Ardianto, Direktur Keuangan M Krisna Sjarif, Direktur SDM Yennita, Direktur Operasi Alwin Albar, Direktur Pengembangan Usaha Purwoko. Selain itu, perseroan juga menambah dua komisaris yakni Yudo Priadi dan Danny Praditya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.