BREAKING NEWS
 

Siapa Bilang Pengetatan PPKM Dikaitkan Dengan Momen Keagamaan?

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Kamis, 10 Februari 2022 10:29 WIB
Tenaga Ahli KSP Abraham Wirotomo (Foto: KSP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kantor Staf Presiden (KSP) membantah kabar yang menyebut pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dikaitkan dengan momen perayaan agama tertentu.

Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo menegaskan, penentuan pengetatan atau level PPKM selalu mengacu pada data, kajian para pakar, dan asesmen situasi Covid-19 di setiap daerah.

"Indikator yang digunakan dalam penentuan level PPKM tiap daerah selalu mengacu pada rekomendasi pakar dan WHO. Seperti angka kasus, angka testing, tracing, bed, vaksin, dan lain-lain," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo, di Gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (10/2).

Baca juga : Sekjen Priboemi: Pers Cahaya Yang Mencerdaskan Kehidupan Bernegara

"Jadi, sungguh tidak benar mengkaitkan pengetatan level PPKM dengan momentum perayaan agama tertentu," sambungnya.

Adsense

Abraham memastikan, pemerintah sudah sangat transparan soal data dan kajian yang digunakan dalam menentukan level PPKM.

Hasil asesmen situasi Covid-19 di setiap kabupaten/kota, bisa dilihat dan dicek pada website vaksin.kemkes.go.id.

Baca juga : Jelang Laga Asia Beregu 2022, Atlet Jalani Karantina Dengan Nonton Drakor Hingga Baca Buku

"Di situ, ada semua datanya," ucap Abraham sambil memperlihatkan laman resmi kemkes.

Ia mengimbau masyarakat, agar tidak termakan isu-isu miring yang mengkaitkan level PPKM dengan kegiatan keagamaan.

"Sekarang adalah momentum kita untuk bersatu dan bergotong-royong menghadapi gelombang Omicron," pesan Abraham. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense