BREAKING NEWS
 

Sikapi Kasus Wadas, ILUNI Sarankan Pemerintah Gunakan Pendekatan ESG

Reporter : HENDRAWAN KOSIM WIJAYA
Editor : UJANG SUNDA
Senin, 14 Februari 2022 10:40 WIB
Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia Andre Rahadian (Foto: Dok. ILUNI UI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) Andre Rahadian meminta agar tidak ada lagi penangkapan masyarakat yang menolak pembangunan seperti yang terjadi pada kasus Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2). Menurutnya, pembangunan memang penting. Tapi, penggunaan cara-cara yang baik juga penting.

“ILUNI UI sangat memperhatikan kebutuhan pembangunan bangsa, penggunaan sumber daya alam, dan juga proses pemanfaatan kedua hal ini. Untuk itu, menurut kami penggunaan tindakan represif dari aparat sebaiknya harus dihindari,” ungkap Andre, dalam Forum Diskusi Salemba (FDS) bertajuk “Refleksi Pemolisian, Sumber Daya Alam, dan Pembangunan Indonesia: Kisah Wadas”, Minggu (13/2).

Baca juga : Alhamdulillah Kasus Turun, Pemerintah Terus Perkuat Pencegahan

Untuk itu, kata Andre, pembangunan harus menerapkan prinsip berkelanjutan, serta memperhatikan faktor lingkungan, aspek sosial, dan harus sesuai aturan. “Pembangunan secara global sudah menggunakan pendekatan ESG atau environmental, social, dan governance. Jadi, Indonesia juga harus mengimplementasikan hal ini,” sarannya.

Adsense

Ketua Policy Center ILUNI UI Mohammad Jibriel Avessina memandang penting untuk menyelenggarakan diskusi FDS ke-76 ini untuk mengangkat kisah polemik Desa Wadas. Policy Center juga mendorong pembangunan kekinian yang bersifat humanis, partisipatoris, dan berpihak pada yang lemah.

Baca juga : Pengamat: Kasus Wadas Bisa Turunkan Elektabilitas Ganjar

“Agenda pembangunan tidak boleh mengorbankan rakyat kecil, tidak boleh ada yang tertinggal. Untuk itu, sebagai bagian dari tanggung jawab intelektual organik di masyarakat, Policy Center ILUNI UI melalui FDS ke-76 ini mengingatkan publik untuk berhati-hati dan sama-sama mengawal proses Wadas,” tegas Jibriel.

Diskusi ini dihadiri banyak pihak. Yang menjadi pembicara antara lain Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur, Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi, dan Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara.

Baca juga : Kasus Kematian Harian Tembus 100, Mantan Direktur WHO Minta Pemerintah Lakukan 5 Hal Ini

Berdasarkan hasil dari diskusi ini, ILUNI UI mengingatkan semua pihak pentingnya pembangunan berkelanjutan. Pembangunan selain bermanfaat untuk warga, juga harus menjaga lingkungan dan alam. Selain itu, pembangunan juga harus memperhatikan aspek-aspek kepatuhan terhadap regulasi dan dilakukan dengan prosedur yang sesuai. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense