RM.id Rakyat Merdeka - Tak ada angin dan hujan, tiba-tiba muncul dukungan kepada mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto untuk berlaga di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Padahal, nama Hadi tak pernah muncul di permukaan sebelumnya dalam kontestasi nasional.
Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai, peluang lulusan Akademi Angkatan Udara 1986 itu pada Pilpres 2024 sangat kecil.
Baca juga : Hanura OKI Siap Tarung
Ada sejumlah alasannya. Pertama, Marsekal Hadi sudah kehilangan momentum. Pasca pensiun, dia tidak muncul intens di pemberitaan. Jabatan yang kini dia emban, yakni sebagai Komandan Lapangan MotoGP Mandalika 2022 itu juga belum terbukti mendongkrak namanya.
“Kedua, karena minim pemberitaan itu, maka Marsekal Hadi tidak pernah masuk radar survei. Saya catat, tak pernah ada nama beliau di hasil survei capres-cawapres,” kata Emrus kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Mau Maju Capres 2024, Puan Kudu Sering-sering Ke Bawah Dan Manfaatkan Medsos
Ketiga, Marsekal Hadi bukan kader partai politik. Dia juga tak terlihat mendekati partai politik ataupun bermain politik praktis. Beda jauh dengan tokoh purnawirawan militer lain yang namanya melambung.
Sebut saja Letjen (Purn) Prabowo Subianto yang kini sebagai Ketua Umum Partai Gerindra dan Jenderal (Purn) Moeldoko yang pernah terkait dengan Hanura dan Demokrat versi KLB Deli Serdang.
Baca juga : PAN Konsisten Fokus Bantu Pemerintah Aja
“Jadi, saya lihat bukan persoalan matra-nya. Kebetulan saja, yang di puncak radar kepemimpinan nasional dari Angkatan Darat, kebetulan punya partai. Dari matra lain seperti Angkatan Udara dan Laut juga tidak demikian,” tandasnya. Menurutnya, agar perwira asal Malang, Jawa Timur itu muncul di bursa capres 2024 butuh kerja keras.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.