Dark/Light Mode

Didorong Iwan Fals Jadi Capres

Gibran Tau Diri

Sabtu, 8 Januari 2022 08:51 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Foto: Pemkot Solo)
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (Foto: Pemkot Solo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gibran Rakabuming Raka ikut ditarik-tarik dalam kontestasi Pilpres 2024. Mendengar hal itu, putra sulung Presiden Jokowi yang kini menjabat sebagai Wali Kota Solo itu, menggeleng. Gibran tahu diri.

Nama Gibran untuk 2024 ini dimunculkan musisi beken Iwan Fals. Melalui akun Twitter @iwanfals, pelantun “Bento” itu, mengunggah foto berita yang memperlihatkan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, tengah bertemu dengan Gibran, di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Sabtu (1/1). "Hmm kayaknya cocok nih buat 2004... Capres & wapresnya," tulis @iwanfals, Rabu (5/1).

Baca juga : Pengamat: Vaksin Halal Harus Jadi Perhatian Pemerintah

Cuitannya itu langsung memantik perhatian warganet. Selain karena uniknya pasangan capres-cawapres yang diusulkan, tahun 2004 juga jadi sorotan karena sudah berlalu. Tak sedikit, yang menduga cuitan itu bernada satir dan mengundang banyak penafsiran.

Tapi, Iwan Fals mengaku serius dengan cuitannya. Karena pasangan capres-cawapres kakak-beradik ini unik, yang barangkali belum pernah ada di dunia. Ia juga mengoreksi kesalahan penulisan tahun, maksudnya adalah 2024.

Baca juga : Beringin Cuma Mau Capresnya Airlangga

“Hehe, maksudnya 2024 bukan 2004. Ketlisut jerijinya. Sudah agak kaku-kaku soalnya,” tulis Iwan, dicuitan berikutnya.

Dia juga mengaku serius mendorong Gibran dan Kaesang maju di 2024. "Lho ini serius lho. Coba bayangkan, kalau mereka ikut tanding di 2024, abang adek gitu lho. Buat orang Indonesia itu sesuatu lho, lagian mereka sudah punya KTP kok. Coba aja disimak," cuitnya lagi.

Baca juga : Gigi Hadid Liburan Tanpa Zayn

Didorong seperti itu, Gibran tidak gede rasa alias geer. Dia tahu diri, belum pantas mengemban jabatan presiden. "Nggak, di sini saja (Kota Solo). Umur tidak cukup, sudah di Solo saja," jawab Gibran, singkat, saat ditanya wartawan.

Pengamat komunikasi politik Maswadi Rauf cekikikan mendengar usulan yang dilemparkan Iwan Fals. "Ya memang, berpikir sistem kerajaan belum hilang dalam kultur kita. Walaupun kita sudah hidup di zaman demokrasi. Politik kekerabatan ini harus dilawan," kata Maswadi, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.