BREAKING NEWS
 

Bukukan Laba Tertinggi

Transformasi Dan Efisiensi PLN Berbuah Manis

Reporter & Editor :
UJANG SUNDA
Rabu, 8 Juni 2022 06:50 WIB
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo bersama jajaran Direksi melakukan pengecekan kesiagaan tim Pelayanan Teknik (Yantek).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PLN (Persero) menjadikan momentum pandemi Covid-19 untuk bertransformasi. Digitalisasi, efisiensi, dan inovasi perluasan bisnis serta peningkatan pelayanan pelanggan menjadi jurus PLN dalam meningkatkan performa keuangan. Dan, hasilnya pun berbuah manis. Tahun 2021, PLN membukukan laba Rp 13,17 triliun. Wow, selamat ya!

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, laba yang dikantongi PLN tersebut merupakan laba terbesar sepanjang sejarah. "Perolehan laba di tengah masa sulit ini buah dari transformasi yang dilakukan PLN dari segala lini, sehingga sukses mengefisiensi biaya operasional (operating expenditure/Opex) dan belanja modal (capital expenditure/Capex)," ujar Darmawan.

Transformasi yang dicanangkan sejak April 2020 ini, merupakan titik awal komitmen PLN untuk berubah. Sebab, tantangan yang dihadapi sudah sangat berbeda. Ada tantangan dekarbonisasi, desentralisasi, digitalisasi, sehingga tidak bisa lagi bergerak dengan cara usang dan biasa.

Baca juga : Erick: Bersih-bersih Di BUMN Jalan Terus

“PLN menata ulang seluruh proses bisnis, dari sisi input energi primer, operasional pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik, hingga layanan pelanggan. Dari proses yang serba manual, menjadi terdigitalisasi penuh. Dari proses yang kompleks, menjadi lebih ringkas dan cepat,” terang Darmawan.

Keseluruhan program transformasi ini merupakan upaya PLN untuk melakukan efisiensi dan memenuhi kebutuhan energi masyarakat. Kehadiran PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan wujud kehadiran negara untuk menghadirkan keadilan energi untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Melalui transformasi yang dilakukan, seperti digitalisasi pelayanan, integrasi supply chain, dan peningkatan capacity building, mampu menurunkan biaya pokok penyediaan listrik, menurunkan biaya bunga, dan meningkatkan EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization/pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi).

Baca juga : Rashford Dan Sancho Masih Berpeluang

"Hasilnya, tahun 2021 menjadi momentum spektakuler laba bersih PLN melonjak tinggi dari Rp 5,99 triliun di tahun 2020, menjadi Rp 13,17 triliun pada tahun 2021," ujar Darmawan.

Perjuangan menjalankan transformasi juga berkontribusi bagi pendapatan negara. Kontribusi pajak meningkat Rp 5,75 triliun dari Rp 25,47 triliun pada 2020 menjadi Rp 31,22 triliun pada tahun 2021. EBITDA naik hingga 2,9 persen, dari Rp 86,69 triliun menjadi Rp 89,17 triliun pada akhir 2021.

Menurut Darmawan, pandemi menjadi tantangan yang sangat berat. Penurunan permintaan, berkombinasi dengan masuknya suplai listrik baru di dalam sistem kelistrikan.

Adsense

Baca juga : Top, Bank DKI Jadi Bank Daerah Pertama Bisa Transaksi Di Luar Negeri

"Akan tetapi, PLN tak menyerah. Itu justru menjadi momentum bagi PLN untuk melakukan perubahan organisasi, dan memperbaiki kualitas layanan kepada pelanggan secara besar-besaran," tambah Darmawan.

Pada tahun lalu, PLN mencatat pendapatan penjualan listrik PLN meningkat sebesar Rp 13,96 triliun, menjadi Rp 288,86 triliun. Jumlah pelanggan meningkat dari 79 juta menjadi 83 juta.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense