Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tekan Kecelakaan Di Jalan

Dewan Minta Transjakarta Jangan Ngirit Pelatihan Sopir

Rabu, 18 Mei 2022 20:44 WIB
Ilustrasi kecelakaan bus Transjakarta. (Foto: Istimewa)
Ilustrasi kecelakaan bus Transjakarta. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyebut perlu ada upaya serius mengurangi angka kecelakaan bus Transjakarta. Sebagai catatan, pada tahun 2021 terjadi 508 kecelakaan.

Anggota Komisi C DPRD Jakarta Khoirudin menduga, meroketnya angka kecelakaan tersebut diakibatkan minimnya pembinaan dari PT Transjakarta kepada operator mitra.

“Jangan-jangan tingginya angka kecelakaan karena kurangnya anggaran. Maka kami ingin porsi anggaran signifikan agar tingkat kecelakaannya bisa turun minimal 50 persen,” ujarnya di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (18/5).

Baca juga : PLN UIP JBB Bangun 2 Gardu Induk Digital

Khoirudin juga meminta, agar PT Transjakarta mengelola manajemen transportasi secara profesional dengan inspeksi rutin sesuai standar operasional terhadap armada bus dan pramudi.

“Kami ingin TJ lebih profesional sehingga bisa maksimal melayani kebutuhan masyarakat dalam perpindahan perjalanan. Mestinya TJ melakukan kontrol yang ketat sehingga angka kecelakaan tidak begitu tinggi lagi,” ungkapnya.

Anggota Komisi C Eneng Malianasari. Ia berharap Transjakarta lebih matang dalam membuat program penekan angka kecelakaan. Mengingat jumlah penumpang bus Transjakarta akan terus meningkat diera new normal, pasca pandemi Covid-19.

Baca juga : Kerugian Global Capai Rp 1.433 T, OJK Minta Industri Keuangan Perkuat Mitigasi Serangan Siber

“Kedepan harus ada plan dan persiapan yang lebih matang lagi agar tingkat kecelakaan dapat ditekan,” tuturnya.

Direktur PT Transportasi Jakarta Mochammad Yana Aditya menjelaskan, memang ada rencana kenaikan anggaran untuk pembinaan operator, dari Rp 1,4 triliun di tahun 2022 menjadi Rp 3,1 triliun di tahun 2023.

“Kami dari Transjakarta menganggarkan pembinaan operator untuk 2022 sebesar 63 persen dari total PSO yang diberikan dari Rp 2 triliun. Lalu rencana untuk 2023 beban pembinaan operator sebesar 73 persen dari total pengajuan PSO kita yakni sebesar Rp 3,1 triliun,” tuturnya.

Baca juga : PR Pj Kepala Daerah Banyak, Jangan Cuma Ngelanjutin Masa Jabatan Aja...

Adapun anggaran tersebut digunakan untuk mengoptimalkan program fit to work, perbaikan tempat istirahat dan pelatihan untuk para pengemudi.

“Detail dilapangan, ada check-in kesiapan pengemudi tiap hari. Kedua penyiapan tempat istirahat pengemudi, agar semakin fit. Ketiga pelatihan pengemudi, karena masih banyak pengemudi yang memiliki keterampilan yang khusus untuk mengemudi dalam jalur,” tandasnya. (MRA)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.