RM.id Rakyat Merdeka - Pencapresan Anies Baswedan yang dilakukan Partai Nasional Demokrat (NasDem) dinilai tidak memperhatikan waktu dan kondisinya. Pasalnya, jagat sepakbola nasional sedang berduka usai terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Bahkan, Presiden Joko Widodo saja enggan mengomentari pencapresan Anies itu.
“Bagi pemimpin yang mengerti adat apalagi njawani, seperti Jokowi pasti ora ilok ngomentari NasDem yang mencapreskan Anies Baswedan,” ujar politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono kepada Rakyat Merdeka, belum lama ini.
Baca juga : Menko PMK Ucapkan Bela Sungkawa Meninggalnya Siswa MTsN 19 Jakarta
Pentolan Federasi Serikat Pekerja BUMN ini memuji sikap Jokowi yang enggan menanggapi riuh copras-capres di tengah tragedi yang menewaskan ratusan jiwa. Lebih tajam lagi, Poyuono menganggap deklarasi itu dilakukan tanpa sikap tenggang rasa.
“Ini kok engga ada rasa tepo seliro (tenggang rasa) samasekali terhadap korban Kajuruhan. Ya sudah bener kata Kangmas Jokowi. Wong Indonesia sedang berduka, begitu juga dunia turut berduka hingga Paus Fransiskus pun turut berduka cita,” ungkapnya.
Baca juga : Capreskan Anies, NasDem Belum Dapat Manisnya
Semestinya, Anies mundur saat deklarasi tersebut atas dasar menghormati tragedi ini. Justru, Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan siap sebagai kandidat di Pilpres 2024.
Sementara itu Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai, momentum deklarasi Anies ini kurang tepat. Bahkan, gagal memperoleh efek elektoral deklarasi di tengah tragedi itu.
Baca juga : Gelar Deklarasi, Jejaring Panca Mandala Berharap Pancasila Tegak Di Kaltim
“Secara kualitatif jelas tak dapat efek positif dari deklarasi. Karena momentum deklarasi kemarin terkesan dipercepat,” kata Agung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Meskipun secara kuantitatif, dampak deklarasi di tengah tragedi ini perlu diukur melalui survei yang kredibel, namun, tone negatif kepada Anies mulai terasa. Terutama di media sosial.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.