Sebelumnya
“Sebagai warga negara, kita silakan saja virus itu bermutasi mau namanya apa saja, kita tetap jaga prokes dan ikuti vaksinasi. Ini bagian dari strategi kita mencapai dan mengakhiri pandemi yang sudah ditentukan,” ujarnya.
Pakar kesehatan Prof Syamsul Arifin mengingatkan, selain prokes yang paling penting adalah vaksinasi. Vaksinasi mampu mencegah kecepatan penularan Covid-19 subvarian XBB.
Baca juga : IKPI Sebut Konsultan Pajak Di Indonesia Butuh Payung Hukum Kuat
“Yang belum vaksinasi dosis lengkap segera vaksin, atau lebih bagus lagi menerima dosis penguat atau booster untuk daya tahan tubuh dari penularan subvarian XBB,” kata Syamsul.
Dia mengatakan, Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan dalam dua minggu terakhir, baik kasus konfirmasi positif maupun kasus aktif. Angka tingkat positif Covid-19 secara nasional juga naik lebih dari tujuh persen.
Baca juga : Dubes Vatikan Tahbiskan 19 Imam Baru Di Kupang
Omicron subvarian XBB diduga kuat sebagai penyebab lonjakan kasus infeksi Covid-19 di beberapa negara, termasuk di Indonesia.
Seperti diketahui, subvarian XBB telah terdeteksi di Indonesia sejak beberapa waktu lalu. Kasus pertama yang merupakan transmisi lokal.
Baca juga : Golkar Jabar Mau Usung Orang Dalam
“Dari data kasus Covid-19 saat ini, subvarian Omicron XBB dianggap sangat menular. Bahkan penularannya jauh lebih cepat daripada subvarian Omicron lain,” kata dia.
Karena itu, masyarakat sebaiknya mengenali gejala subvarian XBB agar bisa diperhatikan dan waspadai. Antara lain demam atau kedinginan, sakit kepala, batuk, dan sesak napas atau kesulitan bernapas. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.