RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengajak semua pihak, termasuk negara-negara di dunia mengambil langkah luar biasa dalam penanganan global perubahan iklim.
Menurut Jokowi, perubahan iklim yang terjadi membuat para petani dan nelayan di Indonesia kesulitan menjalankan kegiatannya. Mereka harus beradaptasi agar mampu melewati masa-masa cuaca ekstrim, baik kemarau maupun musim hujan.
Baca juga : Jokowi Bicaranya Berkali-kali
Termasuk meningkatnya permukaan air laut, juga mengharuskan penduduk pesisir dan pulau kecil berjuang untuk dapat bertahan.
“Covid-19 membuat tantangan tersebut menjadi semakin kompleks dan berat. Untuk itu, kita harus mengambil langkah luar biasa,” tegas Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi Climate Adaptation Summit (KTTCAS) 2021 yang berlangsung virtual, Senin (25/1) malam.
Baca juga : Begini Kata Telkomsel Soal Pembatalan Lelang 5G
Dalam konferensi global ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, sebagai negara agraris, peningkatan suhu global akibat perubahan iklim akan mempengaruhi produktivitas pertanian. Ini akan berdampak pada kondisi ekonomi dan kehidupan sosial.
Sebab itu, lanjut Siti, ada tiga hal yang dilakukan untuk mencapai ketahanan dalam atasi perubahan iklim.
Baca juga : Warga Depok Dan Tasikmalaya Paling Bandel, Ogah Jaga Jarak Dan Pakai Masker
Pertama, ketahanan ekonomi. Kedua, ketahanan sosial dan kebutuhan dasar hidup. Ketiga, ketahanan ekosistem dan bentang alam.
“Melalui dialog ini, diharapkan terbentuk kerja sama yang berkelanjutan oleh para pemimpin global untuk mengakselarasikan aksi adaptasi terhadap perubahan iklim, baik dalam hal kecepatan maupun skala yang lebih besar,” harap Siti.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.