BREAKING NEWS
 

Soal Reshuffle

Fadjroel Itu Nggak Seberani Ngabalin

Reporter & Editor :
APRIANTO
Minggu, 18 April 2021 07:45 WIB
Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman. (Foto: Dok. Pribadi)

 Sebelumnya 
Berbeda dengan Fadjroel. Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin sudah koar-koar soal reshuffle kabinet. “Menurut Bang Ali, ya pekan-pekan ini. Keyakinanku, ya pekan ini. Gitu,” kata Ngabalin.

Keyakinan Ngabalin bukan tanpa dasar. Ia paham betul, Jokowi selalu cepat dan tepat dalam mengambil keputusan. Sepengetahuannya, Jokowi tidak pernah tergantung kepada siapapun. Sehingga tidak ragu-ragu.

“Bang Ali kan bukan baru sehari dua hari di Istana. Kita di sini kan selalu mengikuti perkembangan langkah dan apa-apa yang beliau lakukan. Ya tidak mau juga lambat-lambat. Insya Allah, selalu tepat dan cepat,” lanjutnya.

Baca juga : Soal Reshuffle, Muhammadiyah Ogah Cawe-cawe

Bagaimana tanggapan parpol koalisi? Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani mengingatkan, orang-orang yang berada di lingkaran dekat Presiden agar tidak mendramatisasi wacana reshuffle kabinet yang mencuat belakangan ini. Menurutnya, perombakan kabinet merupakan hal yang wajar.

“Jangan kemudian dijadikan spekulasi, termasuk katakanlah (orang-orang) yang ada di lingkaran Istana. Jangan kemudian seolah-olah peristiwa reshuffle itu didramatisasi,” kata Arsul.

Dia mengingatkan, perombakan kabinet itu merupakan hak prerogatif presiden. Karena itu, dia meyakini belum ada pihak lain yang mengetahui siapa yang akan diganti atau akan mengganti posisi pucuk pimpinan kementerian tertentu.

Baca juga : Senator Minta Reshuffle Tak Sekadar Akomodasi Kepentingan Politik

Sementara itu, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing menilai, hal tersebut sebaiknya menjadi momentum melakukan evaluasi kepada seluruh jabatan pemerintah di bawah Presiden.

Menurutnya, ada empat hal utama yang perlu dievaluasi, yaitu kinerja, kemampuan manajemen pengawasan mencegah penyimpangan, akseptabilitas publik, dan dukungan politik di Senayan. Setiap variabel memiliki skor 25 persen.

“Pejabat yang mendapat total skor 80 ke atas sebaiknya tetap menduduki jabatan publik tersebut. Sebaliknya, pejabat yang mendapat skor di bawah 80, sangat wajar direshuffle atau paling tidak direposisi,” kata Emrus saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Reshuffle Kabinet Dan Kicauan Survei (2)

Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menanggapi, belum diumumkannya reshuffle kabinet oleh Jokowi hingga Jumat lalu. Pangi menduga alasannya lantaran isu reshuffle sudah terlanjur gaduh.

Pangi menilai, Jokowi tak menyukai ramainya isu reshuffle. Ini disebabkan Ngabalin menyebut reshuffle akan dilakukan pada pekan ini.

“Nanti mungkin sudah tenang, situasi tidak bising lagi bahas reshuffle baru ada kejutan, Presiden kan begitu modelnya,” kata Pangi. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense