Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Bagaimana IPO menjaring persepsi masyarakat tentang kementerian dan menteri yang paling populer, kementerian yang bakal jadi sasaran perombakan, menteri yang jelek kinerjanya, dan menteri yang layak dicopot?
Di tengah situasi sosial yang memprihatinkan, penuh gaduh, penuh peristiwa kriminal, penuh gonjang-ganjing karena pandemi Corona dan bermacam-macam bencana alam (gempa bumi, banjir, tanah longsorn dan lain-lain), apakah rakyat masih bisa memberikan opininya dengan jernih tentang kinerja Kementerian dan kinerja menteri? Saya sungguh ragu!
Baca juga : Reshuffle Kabinet Dan Kicauan Survei (1)
Ingat, polling atau survei yang bisa dipecaya dan jitu hasilnya harus memenuhi dua persyaratan pokok, yakni realiability dan validity. Lalu, siapa populasi dan sampelnya, bagaimana sampel dijaring, bagaimana pertanyaan disusun, kapan responden ditanya (timing yang berbeda tentu akan membuahkan hasil yang berbeda) dan masih variabel lagi.
Bikin polling yang profesional amat beda dengan bikin pisang goreng yang bisa cepat dan diproduksi massal.
Baca juga : NEGARA SEDANG BOKE MAU BANGUN IBU KOTA BARU
Coba perhatikan secara saksama beberapa hasil polling IPO itu. Menteri yang paling populer dikatakan Menhan Prabowo Subianto (56%), sementara Sri Mulyani masuk menteri paling populer juga, tapi angkanya cuma 29%. Aneh kan?
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.