BREAKING NEWS
 

Semangat Dan Perjuangan Melawan Covid

Sembuh Berarti Diberi Kesempatan Berbuat Baik Untuk Orang Lain

Reporter & Editor :
APRIANTO
Minggu, 1 Agustus 2021 07:30 WIB
Ilustrasi, pasien Covid-19 saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta . (Foto: Tedy Kroen/RM)

 Sebelumnya 
Menyemangati Diri

Banyak pasien Covid, di satu titik puncak kesakitannya, merasa dekat dengan kematian, sehingga putus harapan.

Untuk menyemangati diri, ada yang berteriak-teriak di kamar perawatan, seperti Dirut BUMN itu. Atau ada yang bernyanyi-nyanyi, seperti yang diceritakan Tung Desem Waringin, di Instagramnya.

Semangat hidup amatlah penting. Banyak orang menyebut, saat terinfeksi virus Covid, pengobatannya tak hanya harus isolasi, tapi sekaligus kontemplasi.

Baca juga : Nusantara Perang Lawan Covid, Negeri Kiwi Bantu Lagi Rp 15 M

Berjuang di kesendirian, menyadari dan memasrahkan nyawa kepada kekuatan Yang Maha Kuasa, pemilik semua jiwa.

Ada yang lepas dari bayang kematian. Tapi banyak yang tidak.

Per Selasa, 26 Juli 2021, mortality rate Indonesia mencapai 2.000 kematian. Sungguh menyedihkan. Banyak sahabat, teman, kawan, kolega, keluarga dekat yang wafat. Termasuk, dua wartawan muda Rakyat Merdeka. Shahih Qardavi dan Nanda Prananda, meninggalkan kita, beberapa pekan lalu.

Mereka yang sembuh, pasca bergejala berat, merasa mendapat blessing. Seolah diberi kesempatan hidup kedua.

Baca juga : Puan: 5 Hari Ke Depan Adalah Ujian Penting

“Saya pernah seperti berada di ambang kematian,” ucap pengawas proyek itu.

Tapi doa dari keluarga dan teman-teman menjadi penyemangat hidup. Kini dia sudah pulang dari rumah sakit dan menjalani pemulihan di rumah.

Sekarang, kata Dirut BUMN yang juga sudah sembuh itu, dia jadi banyak merenung, apa hikmah yang diperoleh.

“Kalau kita meninggal, nggak ada yang dibawa. Ada konglomerat rumahnya mewah, Lamborghini-nya banyak, punya private jet. Saat wafat kena Covid, apakah semua harta itu bisa menolongnya?” kata dia.

Baca juga : Prabowo Libatkan Tiga Matra

“Sekarang, hiduplah dengan membantu banyak orang. Jangan membuat orang susah. Saat sakit, jabatan dan uang itu tak ada artinya,” pesan dia lagi.

Hidup adalah universitas kehidupan. Sengsara dan air mata. Sakit dan menderita. Banyak juga tawa dan bahagia. Semua bagian dari ujian agar kita menjadi manusia yang belajar tentang kesabaran, keihklasan, sekaligus kesungguhan dan ketangguhan. [Ratna Susilowati]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense