BREAKING NEWS
 

Lomba Baca Kitab Kuning PKS

HNW Ngarep Milenial Lestarikan Tradisi Ulama

Reporter : AHMAD LATHIF ROSYIDI
Editor : FAQIH MUBAROK
Minggu, 5 Desember 2021 18:49 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tahunan nasional Lomba Baca Kitab Kuning, yang diselenggarakan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hidayat berharap kegiatan tersebut menyemangati para santri dan bangsa Indonesia untuk meningkatkan kualitas ilmu, amal dan wawasan mereka, dengan meningkatkan  minat baca.

"Sebagaimana yang diteladankan oleh para bapak bangsa dan ulama-ulama pendiri bangsa, agar santri generasi milenial bisa lebih berkontribusi dalam mencintai tradisi fan peradaban. Dan berkontribusi membangun Indonesia secara lebih baik," kata Hidayat.

Pernyataan tersebut disampaikan Hidayat  pada final Lomba Baca Kitab Kuning V tingkat Provinsi DKI Jakarta tahun 2021. Lomba Baca Kitab Kuning V tingkat Provinsi DKI Jakarta, itu diselenggarakan oleh Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, pada Sabtu (4/12).

HNW, sapaan akrab Hidayat Nur Wahid mengatakan, membaca Kitab Kuning di kalangan Pesantren merupakan salah satu tradisi warisan para ulama pendiri bangsa di Indonesia. Ia menyebut beberapa ulama pendiri bangsa berlatar belakang Ormas dan Orpol, seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Ahmad Dahlan, KH. Wahab Hasbullah, Ki Bagus Hadikusumo, KH. Wahid Hasyim, KH. Kahar Mudzakkir, H Agus Salim, KH. A Sanusi, hingga M Natsir yang merupakan ulama pejuang dari kalangan pesantren yang akrab dengan Kitab Kuning.  

Baca juga : Jaga Keberlangsungan Bisnis, PLN Sudah Siap Jalankan Transisi Energi

"Mereka adalah pembaca Kitab Kuning yang tekun, dan berasal dari beragam pesantren. Para Kiai atau ulama pendiri bangsa itu semakin mempelajari kitab kuning, semakin paham Agama Islam, semakin berjuang untuk Indonesia. Mencintai dan mempertahankan Indonesia merdeka bahkan dengan semangat fatwa berjihad untuk Indonesia. Artinya, semakin tafaqquh fiddin (mendalami agama Islam), semakin banyak kitab yang mereka baca, semakin mencintai dan berani membela Indonesia," tuturnya.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini menambahkan, warisan para ulama pendiri bangsa yang gemar membaca tersebut perlu terus dijadikan inspirasi dan dilanjutkan bersama. Apalagi, salah satu survey dari UNESCO beberapa tahun lalu, disebut bahwa minat membaca masyarakat Indonesia sangat rendah.

Adsense

Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara yang disurvey. Dari 1000 orang di Indonesia, yang memiliki minat baca hanya 1 orang.

"Ini tantangan yang sangat besar, padahal kita mewarisi semangat baca yang luar biasa dari para pendiri bangsa, termasuk dari kalangan ulamanya," sebut HNW.

Baca juga : PKS Ngebet Menangin Kursi Kepala Daerah Di Sumbagut

HNW berharap, pelaksanaan Lomba Baca Kitab Kuning yang digelar oleh Fraksi PKS ini bisa menyemangati para santri, sekaligus menjadi ajang shilaturahim antar Pesantren dan Santri. Karena Peserta Lomba Baca Kitab Kuning datang dari beragam latar belakang Pesantren yang berbeda-beda. Diharapkan menjadi wasilah untuk mendekatkan para Santri milenial dengan Para Ulama dan Kitab klasik mereka.

Seperti, Kitab Fathul Muin yang dilombakan, dan merupakan karya populer di Pesantren. Kitab ini ditulis oleh  Ulama asal Malibar India. Itu menandakan bahwa Pesantren terbiasa membaca dan mengaji kitab dari ulama yang beragam. Termasuk latar daerah dan negara yang berbeda. Agar wawasan mereka makin meluas.

Karena itu, para santri perlu dibantu, agar bisa terus lestarikan apa yang sudah diwariskan para ulama. Yaitu dengan membaca dan perlombaan membaca. Kata HNW, lomba ini bisa menjadi stimulus agar para santri bersemangat belajar, membaca dan berlomba dalam kebaikan.

Lomba ini, kata HNW, mendapat sambutan yang luar biasa dari kalangan Pesantren. Jumlah peserta terus bertambah setiap tahunnya. Latar belakang pesantren yang ikut juga semakin beragam.

Baca juga : Lestari Ajak Milenial Teladani Perjuangan Kiai Hasyim

"Ini menunjukan bahwa PKS selaku partai politik Islam tidak hanya hadir menjelang pemilu, dan tidak hanya mengurusi masalah kekuasaan, tetapi juga selalu hadir menemui warga dengan berbagai kegiatan seperti lomba baca kitab kuning, untuk meningkatkan kualitas berakhlak, berilmu, dan berwawasan luas bagi para santri. Agar mereka juga mempunyai wawasan kesejarahan, keumatan dan kebangsaan secara baik dan benar. Terjauhkan dari radikalisme, intoleran, liberalisme, permisifisme, apalagi atheisme dan agnotisme. Agar NKRI makin jaya raya," pungkasnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense