BREAKING NEWS
 

Harga Pembelian Pemerintah Tidak Ideal

Bulog Sulit Serap Gabah Petani

Reporter : HAIKAL AMIRULLAH
Editor : AULIA DARWIS
Rabu, 1 Februari 2023 07:45 WIB
Ketua Komisi IV DPR Sudin. (Foto: Dok. DPR)

 Sebelumnya 
Selain itu, Suhardi meminta Bapanas harus memiliki ke­mampuan dalam menentukan harga penjualan di masyarakat dan mengendalikan stok di pasar.

Namun, kemampuan ini diragukan akan mampu dijalankan Bapanas sementara dalam menguasai stok saja Bulog mengalami kesulitan. “Saya melihat yang kuasai stok adalah mafia pangan,” ujarnya.

Padahal, DPR menaruh hara­pan besar Bapanas ini bisa ber­hadapan dengan mafia pangan dalam upaya mengendalikan harga dan stok pangan. Bapanas mesti membuat kebijakan alo­kasikan anggaran yang memang bisa berhadapan apple to apple dengan mafia pangan.

Baca juga : Sekretariat Pembiayaan Perumahan Diklaim Bakal Tekan Backlog Perumahan

“Manfaatkan Bulog, ID Food, dan lainnya. Sehingga dengan pangan ini, petani tidak terus-terusan miskin tapi mafianya terus kaya. Ini kan masalah yang dihadapi bangsa ini,” tambah dia.

Kepala Bapanas Arief Pra­setyo Adi mengaku sudah melaporkan kepada Presiden soal HPP ini. Dalam perhitungannya dengan menyesuaikan kenaikan harga BBM, kenaikan HPP kurang lebih sekitar 8 - 9 persen.

“Jadi kalau (HPP beras me­dium) Rp 8.300 per kilogram, konversi atau penambahannya sekitar 6 persen atau sekitar Rp 8.800-8.900. Di angka itu saya rasa Bulog bisa melakukan penyerapan,” katanya.

Baca juga : Bulog Siap Sebar CBP

Dia memastikan, walau saat ini belum ada perubahan ter­hadap HPP untuk GKP dan be­ras medium, Bulog tetap diberi kebijakan fleksibilitas harga untuk melakukan pembelian beras petani. Sehingga Bulog tetap bisa menyerap hasil panen petani melalui pembelian beras komersial dan cadangan beras pemerintah.

Bapanas juga telah menugas­kan Bulog melakukan penyera­pan CBP sebanyak 2,4 juta ton.

“Jadi dua ini (pembelian beras komersial dan CBP) bisa diker­jakan. Kita berikan fleksibilitas jika pada waktunya nanti diper­lukan untuk melakukan penyera­pan,” katanya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense