Dark/Light Mode

Beras Impor Belum Semua Sampe Di Tanah Air

Bulog Siap Sebar CBP

Senin, 23 Januari 2023 07:30 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memberikan keterangan pers terkait impor beras Perum Bulog, Jumat (20/1). (Foto: Patrarizki Syahputra/RM).
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memberikan keterangan pers terkait impor beras Perum Bulog, Jumat (20/1). (Foto: Patrarizki Syahputra/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) sudah turun tangan untuk meredam kenaikan harga beras, dengan melakukan operasi pasar (OP) di awal tahun ini. Sayang, upaya itu tak seperti yang diharapkan.

Pasalnya, untuk harga beras medium, saat ini masih di atas HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp 9.450 per kilogram (Kg).

Hal ini berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHP) Nasional per Jumat (20/1). Untuk beras kualitas bawah seharga Rp 10.650-Rp 10.750 per kg, beras kualitas medium Rp 11.550-Rp 11.900 per kg dan beras kualitas super Rp 12.550-Rp 12.800 per kg.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, harga beras di sejumlah daerah bahkan ada yang sudah tembus Rp 12 ribu sampai Rp 14 ribu.

Baca juga : Produksi Petani Jadi Sia-sia

Lantaran OP pasar yang dilaku­kannya tak juga menormalkan harga beras, kata dia, maka dipu­tuskan OP dihentikan sementara.

“Kami ingin evaluasi dulu. Ke­napa beras sudah digelontorkan, tapi harga masih tinggi. Sama saja seperti menuang garam ke lautan,” ujar Buwas-sapaan Budi Waseso di Jakarta, Jumat (20/1).

Buwas menjelaskan, harga beras tetap tinggi di pasaran dikarenakan banyak faktor. Seperti, terbatasnya stok beras, baik di gudang Bulog maupun di penggilingan, lantaran Januari-Februari masih masa paceklik.

Selain itu, beras impor belum seluruhnya tiba di Indonesia. Ini dikarenakan faktor cuaca. Diharapkan beras impor tersebut akan tiba akhir Januari atau paling telat pada pertengahan Februari.

Baca juga : Golkar Siap Menang Di Banten

Yang pasti, sambung Buwas, kontrak impor adalah 500 ribu ton beras. Untuk beras yang sudah datang, akan dicek dulu kualitas serta jumlahnya.

“Setelah itu, kami lepas ke pasar. Jadi, bukan kami mau me­nahan stok. Bulog kalau disuruh habiskan (stok), ya habiskan. Namanya juga penugasan,” tegas Buwas.

Penegasan mantan Kepala Ba­dan Narkotika Nasional (BNN) itu, sekaligus menyangkal dugaan pihaknya sengaja menahan stok beras di gudang.

Langkah selanjutnya, Buwas berjanji akan segera melakukan OP lewat Program Stabilisasi Pa­sokan dan Harga Pangan (SPHP) serentak di berbagai daerah.

Baca juga : Sukses Jadi Inisiator Pengelola Sumber Daya Air, Indra Karya Borong Penghargaan

“Kebutuhannya sekitar 80 ribu ton. Tapi Bulog siap melepas 100 ribu ton beras. Kami pakai stok yang ada di gudang-gudang Bu­log dulu. Yang (beras) impor ber­tahap, sambil proses,” katanya.

Dia memastikan, kedatangan beras impor ini menjadikan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Bulog menjadi 683 ribu ton.

“Dengan tambahan beras ini, memperkuat cadangan be­ras nasional sampai datangnya musim panen raya pada Maret 2023. Kami juga harus siapkan kebutuhan jelang puasa dan Lebaran,” ucapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.